KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masalah stunting yang terjadi di Indonesia sejauh ini memang tidak menemukan ujung pangkalnya. Namun program nasional pencegahan stunting yang diberlakukan menunjukkan tren perubahan meski stunting tetap ada. Data yang diperoleh dari buku Aiming High, Indonesia Ambiton to Reduce Stunting, memyebut bahwa sejak tahun 1993 hingga 2014 terjadi penurunan stunting. Namun penurunan tersebut dinilai lambat. Pencapaian tertinggi di tahun 1997 masyarakat yang mengalami stunting berada pada persentasi 46%, sedangkan tahun 2014 menurun mencapai 34,9%. Adapun kegagalan seseorang mencapai potensi pertumbuhannya adalah karena masalah malnutrisi yang sangat berat dan mengami sakit berulang pada saat anak-anak. Country Director World Bank Indonesia Rodrigo Chavez mengatakan, sekitar 37% atau hampir 9 juta balita Indonesia saat ini mengalami stunting.
Tren stunting di Indonesia menurun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masalah stunting yang terjadi di Indonesia sejauh ini memang tidak menemukan ujung pangkalnya. Namun program nasional pencegahan stunting yang diberlakukan menunjukkan tren perubahan meski stunting tetap ada. Data yang diperoleh dari buku Aiming High, Indonesia Ambiton to Reduce Stunting, memyebut bahwa sejak tahun 1993 hingga 2014 terjadi penurunan stunting. Namun penurunan tersebut dinilai lambat. Pencapaian tertinggi di tahun 1997 masyarakat yang mengalami stunting berada pada persentasi 46%, sedangkan tahun 2014 menurun mencapai 34,9%. Adapun kegagalan seseorang mencapai potensi pertumbuhannya adalah karena masalah malnutrisi yang sangat berat dan mengami sakit berulang pada saat anak-anak. Country Director World Bank Indonesia Rodrigo Chavez mengatakan, sekitar 37% atau hampir 9 juta balita Indonesia saat ini mengalami stunting.