Tren Suku Bunga Naik, Multifinance Hati-Hati dalam Mengerek Bunga Pembiayaan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren suku bunga global yang naik sekiranya bakal berpengaruh pada bunga pembiayaan perusahaan multifinance. Namun, tampaknya beberapa perusahaan multifinance masih belum terburu-buru menaikkan suku bunga.

Adapun, pendanaan dari bank dalam negeri maupun luar negeri untuk multifinance memang masih mendominasi dengan nilai sekitar Rp 186,94 triliun. Meskipun, nilai tersebut turun 4,83% yoy.

Sebaliknya, pendanaan dari obligasi multifinance justru mengalami kenaikan 12,97% yoy atau senilai Rp 56,9 triliun. Memang, pendanaan dari obligasi bisa menjadi diversifikasi di tengah tren suku bunga yang naik.


Salah satu multifinance yang masih menimbang-nimbang untuk menaikkan suku bunga ialah BCA Finance. Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim mengakui bahwa ada kemungkinan bunga yang dimiliki naik.

Baca Juga: Tingkatkan Pembiayaan, Multifinance Masih Gencar Adakan Event Virtual

Roni bilang bakal menaikkan suku bunga ketika bank yang memberikan pinjaman  menaikkan bunga. Saat ini, BCA Finance banyak mendapatkan pendanaan dari induk usahanya, BCA sebanyak 90% dan sisanya dari bank lain. “Bunga sekarang 2,77% flat dan kalau naiknya kecil misalnya 0,5%, saya kira tidak akan terlalu pengaruh,” ujar Roni.

Saat ini, pembiayaan baru yang diberikan BCA Finance hingga April 2022 mencapai sebesar Rp 10,42 triliun. Angka tersebut naik  29,4% dibanding periode sama pada tahun 2021.

Sementara itu, Mandiri Tunas Finance (MTF) masih bakal menghitung-hitung bunga pinjaman yang bakal dikenakan. Saat ini, bunga pinjaman yang berlaku di MTF mulai dari 2,6% untuk tenor 1 tahun. “Untuk bunga pinjaman sedang kita hitung,” ujar Direktur MTF William Francis.

Posisi penyaluran kredit MTF per April 2022 sebesar Rp 8,8 triliun. Sebagai perbandingan, penyaluran di April 2021 hanya mencapai Rp  6,0 triliun yang berarti naik sebesar 47%.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Suwandi Wiratno pun melihat jika multifinance mengalami kenaikan tak akan berpengaruh signifikan di saat penyaluran kredit sedang dalam tren naik.

Baca Juga: Astra Sedaya Siapkan Dana Untuk Bayar Bunga Obligasi

Ia justru melihat masih pada masalah yang sama di beberapa waktu belakangan dimana persediaan kendaraan yang sedikit di tengah tingginya permintaan. Jika hal tersebut bisa teratasi, maka pembiayaan multifinance bisa naik.

“Kalau suku bunga naik misal 1%, itu kan pengaruhnya ke angsuran paling cuma Rp 10.000 dan suku bunga yang kita tawarkan juga sifatnya tetap,” ujar Suwandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi