KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal tahun 2023, pendanaan melalui penerbitan obligasi mulai marak. Padahal, pasar masih dibayangi kenaikan suku bunga. Contohnya, PT Voksel Electric Tbk (
VOKS) yang bakal merilis Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2023 dengan jumlah pokok sebesar Rp 100 miliar dengan kupon 10,06%. Adapula PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) juga berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan dan sukuk mudharabah berkelanjutan dengan total pokok Rp 1,74 triliun. Adapun Indah Kiat akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Tahap IV Tahun 2023 dengan jumlah pokok sebesar Rp 2,81 triliun. INKP menawarkan dua seri obligasi.
Obligasi Seri A ditawarkan dengan bunga tetap sebesar 10,50% dengan jumlah pokok senilai Rp 909,23 miliar. Kemudian Seri B punya kupon 11% dan nilai pokoknya mencapai Rp 163,60 miliar dengan tenor lima tahun.
Baca Juga: Bunga Tinggi, Emiten Mulai Tawarkan Obligasi dengan Kupon Jumbo Kemudian, PT Barito Pacific Tbk (
BRPT) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Barito Pacific Tahap I Tahun 2023 dengan pokok obligasi sebanyak-banyaknya senilai Rp 1 triliun. Emiten milik taipan Prajogo Pangestu ini akan menerbitkan obligasi dalam tiga seri. Seri A dengan tenor 3 tahun, seri B dengan tenor 5 tahun, dan dengan tenor 7 tahun sejak tanggal emisi. Untuk tenor 3 tahun dengan range kupon 8,25%-9,25%, untuk tenor 5 tahun sebesar 9%-10%, dan tenor 7 tahun sebesar 10%-11%. Direktur Keuangan BRPT David Kosasih menjelaskan, pihaknya melakukan penerbitan obligasi didorong keberhasilannya diterima pasar. "Obligasi kami diterima dengan baik di pasar dimana dalam beberapa penerbitan juga mengalami
over subscribe permintaan. Kami berharap dapat memberikan alternatif pilihan instrumen investasi yang
attractive kepada investor dengan
underlying bisnis yang berbeda dari obligasi yang sudah ada di pasar," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (16/1). Ia pun optimis di tengah kenaikan suku bunga saat ini, obligasi yang diterbitkan juga masih akan diserap pasar. Terlebih penentuan suku bunga obligasinya mengacu pada kondisi pasar, tenor, serta
rating. "Dalam penerbitan kali ini, kami menawarkan tenor 3, 5 dan 7 tahun. Obligasi kami memiliki
rating idA+ dari Pefindo," lanjutnya.
Baca Juga: Barito Pacific (BRPT) Bakal Terbitkan Obligasi, Ini Besaran Kuponnya Secara terpisah,
Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro melihat bahwa tren pendanaan melalui obligasi masih akan ramai di tengah kenaikan suku bunga. Apalagi melihat pada tahun 2022 awal dengan periode yang sama penerbitan obligasi sebesar Rp 1,65 triliun, sementara untuk tahun 2023 tercatat sebesar Rp 1,05 triliun.
Diakuinya, tren pendanaan obligasi korporasi di tengah kenaikan suku bunga tentunya akan meningkatkan
cost of fund perusahaan. Hanya saja, pada tahun 2023 ini yield obligasi domestik berpotensi turun dibandingkan tahun 2022. "Sehingga penerbitan obligasi tahun 2023 ini berpotensi lebih tinggi karena nilai
cost of fund yang lebih rendah dibandingkan tahun 2022," jelasnya. Selain itu, kenaikan bunga dinilai tidak akan berdampak terlalu signifikan. Sebab fundamental identik kaitannya dengan performa bisnis dan kekuatan bisnis emiten tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .