KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang akhir tahun, banyak perusahaan yang berbondong-bondong menerbitkan obligasi global atau global bond. Sebut saja, Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan juga Adaro Indonesia. Kabarnya, PLN bakal menerbitkan global bond sebanyak Rp 21 triliun di akhir 2019. Dana tersebut, rencananya bakal digunakan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex). Selanjutnya, TBIG juga berencana menerbitkan global bond berdenominasi dolar AS senilai US$ 650 juta atau sekitar Rp 9,1 triliun. Ada juga Adaro Indonesia yang bakal menerbitkan global bond US$ 750 juta atau setara sekitar Rp 10,51 triliun (kurs Rp 14.000 per dolar AS). Melihat rencana-rencana tersebut, Senior Vice President Recapital Asset Management Rio Ariansyah mengatakan, sudah sewajarnya pasar obligasi Tanah Air mulai marak di akhir tahun ini. Khususnya, setelah Bank Sentral Indonesia (BI) terus memangkas suku bunga acuan hingga ke level saat ini di 5%.
Tren suku bunga turun, pasar global bond makin semarak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang akhir tahun, banyak perusahaan yang berbondong-bondong menerbitkan obligasi global atau global bond. Sebut saja, Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan juga Adaro Indonesia. Kabarnya, PLN bakal menerbitkan global bond sebanyak Rp 21 triliun di akhir 2019. Dana tersebut, rencananya bakal digunakan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex). Selanjutnya, TBIG juga berencana menerbitkan global bond berdenominasi dolar AS senilai US$ 650 juta atau sekitar Rp 9,1 triliun. Ada juga Adaro Indonesia yang bakal menerbitkan global bond US$ 750 juta atau setara sekitar Rp 10,51 triliun (kurs Rp 14.000 per dolar AS). Melihat rencana-rencana tersebut, Senior Vice President Recapital Asset Management Rio Ariansyah mengatakan, sudah sewajarnya pasar obligasi Tanah Air mulai marak di akhir tahun ini. Khususnya, setelah Bank Sentral Indonesia (BI) terus memangkas suku bunga acuan hingga ke level saat ini di 5%.