KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI026 sudah bisa dipesan mulai besok, 30 September hingga 24 Oktober 2024. Fixed Income Analyst Pefindo Ahmad Nasrudin menilai penawaran ORI026 ini akan besar potensinya walaupun sedang adanya tren penurunan suku bunga. Menurutnya, selama yield yang ditawarkan obligasi ritel ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata deposito perbankan maka investor masih akan tetap tertarik membeli ORI026.
Seperti yang diketahui, baik obligasi ritel dan deposito punya risk appetite yang rendah alias sama amannya. Sebagian besar bunga deposito 12 bulan masih berada di kisaran 4% atau lebih rendah. Sedangkan, yield 1 tahun obligasi pemerintah terutama ritel berada di level 6,394% pada akhir pekan lalu. "Sehingga jika obligasi ritel menawarkan imbal hasil tinggi, itu akan menjadi magnet bagi investor ritel untuk mendapatkan passive income dengan return yang lebih baik," kata Ahmad kepada KONTAN, Minggu (29/9).
Baca Juga: ORI026 Mulai Ditawarkan Besok (30/9), Ini Besaran Kuponnya Selain itu, Ahmad mengingatkan ORI021 merupakan kesempatan bagi investor untuk berburu kupon tinggi sebelum semakin langka seiring dengan pemangkasan suku bunga yang kami perkirakan masih akan dilakukan oleh bank sentral. Ditambah lagi membeli obligasi ritel sudah semakin mudah. Investor bisa bertransaksi kapan saja dan di mana saja menggunakan smartphone mereka melalui aplikasi penyedia jasa pembelian obligasi ritel, seperti aplikasi perbankan, APERD, dan lain sebagainya. Untuk diketahui penerbitan ORI026 akan tersedia dalam dua seri, yaitu ORI026T3 dengan tenor 3 tahun dan ORI026T6 dengan tenor 6 tahun.
Saat ini, meski yield telah turun seiring dengan pemangkasan suku bunga, namun persentase imbal hasil ORI026 masih di kisaran 6%. Berdasarkan situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan besaran kupon ORI026T3 dan ORI026T6 masing-masing sebesar 6,30% dan 6,40% dengan jenis kupon tetap (fixed rate).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat
