Tren Telemedicine Masih Meningkat, Good Doctor Menggaet Pendanaan Seri A



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Survei terbaru konsultan manajemen global McKinsey & Company mengungkapkan, ada perubahan signifikan dalam perilaku perawatan kesehatan di kalangan masyarakat Indonesia. Hasil survei menunjukkan, lebih dari 70% masyarakat berniat  terus menggunakan layanan telemedicine, bahkan ketika pandemi sudah berakhir.

Hasil survei ini sangat selaras dengan tren yang terjadi di aplikasi Good Doctor. Chief Executive Officer PT Good Doctor Technology, Danu Wicaksana menjelaskan, sesudah pandemi, ia mengamati tiga perubahan penting dalam perilaku pengguna Good Doctor. Pertama, selama pandemi, masyarakat mencari layanan  terutama untuk masalah terkait Covid 19. Kini  mereka berkonsultasi  untuk berbagai penyakit lain seperti demam, gangguan pencernaan, maag, batuk dan alergi.

Kedua, ketika pandemi, konsultasi banyak dilakukan secara individual dan didanai sendiri. Kini banyak perusahaan yang memfasilitasi karyawan mereka untuk mengakses layanan Good Doctor secara gratis. Good Doctor telah bermira lebih dari 55 perusahaan asuransi dan lebih dari 2.500 korporasi.


"Ketiga, mereka yang menggunakan layanan Good Doctor selama pandemi masih mengandalkan telemedisin bahkan setelah pandemi berakhir karena mereka merasa nyaman dengan layanan tersebut dan sudah menjadi bagian dari layanan kesehatan rutin mereka," kata Danu, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Senin (9/10).

Sejalan dengan tren yang kuat dan meningkatnya permintaan adopsi telehealth di Indonesia, Good Doctor mendapatkan pendanaan Seri A sekitar US$ 10 juta.  MDI Ventures bergabung dalam pendanaan ini sebagai investor baru dan utama. Diiikuti oleh investor lama, Grab, yang juga menaungi GrabHealth dengan didukung oleh Good Doctor dalam aplikasi Grab.

MDI Ventures didukung oleh Telkom Indonesia, menyatakan keyakinannya terhadap solusi layanan kesehatan inovatif Good Doctor yang dirancang untuk pasar lokal.  Donald Wihardja, Chief Executive Officer MDI Ventures mengakui kemajuan yang telah dicapai Good Doctor dan ketahanan model bisnis Good Doctor di Indonesia, khususnya di segmen korporasi.

"Dedikasi mereka dalam menyediakan layanan kesehatan yang mudah diakses dan berkualitas tinggi dengan memanfaatkan teknologi telah menarik perhatian kami. Kami melihat potensi pertumbuhan yang sangat besar dalam upaya ini," kata Donald.

Baca Juga: Sediakan Pembayaran Non Tunai untuk Telemedicine, Good Doctor Gandeng Asuransi MAG

“Kami melihat sektor teknologi kesehatan di Indonesia sudah siap menghadapi disrupsi dan memiliki potensi, sehingga kami yakin bahwa Good Doctor akan mampu memainkan peran besar dalam proses tersebut,” timpal Neneng Goenadi, Country Managing Director,  Grab Indonesia.

Perkembangan penting lain adalah Good Doctor kini menjadi startup independen yang dipimpin oleh Danu Wicaksana dan rekan pendirinya. Perubahan ini memberdayakan Good Doctor untuk mengambil keputusan dengan lebih cepat dan beradaptasi dengan lanskap layanan kesehatan yang unik di Indonesia. Selain itu, keikutsertaan MDI akan semakin memperkuat pengetahuan dan jaringan yang dapat dimanfaatkan oleh Good Doctor berdasarkan pengalaman investasi MDI selama bertahun-tahun di sektor teknologi.

"Dengan dukungan kuat ini, kami siap meningkatkan dan memperluas layanan kesehatan di Indonesia. Selain inisiatif kuratif yang kami lakukan saat ini, perusahaan bermaksud untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan dan promosi kesehatan yang sejalan dengan prioritas Kementerian Kesehatan."

Suntikan dana ini  untuk memperluas jangkauan dan pengaruh Good Doctor terhadap kesehatan masyarakat Indonesia secara lebih luas. Good Doctor akan menjalin kemitraan baru dengan lebih banyak institusi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian