MOMSMONEY.ID - Tren tidur seharian di tempat tidur alias
bed rotting bisa sebabkan masalah kesehatan. lo, seperti stroke, tekanan darah tinggi, obesitas dan depresi.
Bed rotting adalah tren yang sedang viral di media sosial, di mana seseorang menghabiskan waktu bersantai, menonton film atau tidak melakukan apapun sama sekali. Menurut laman
Mirror, tren ini muncul karena banyak orang dewasa menderita kurang tidur. Sehingga, mereka menggunakan waktu kosongnya untuk memenuhi kebutuhan tidurnya.
Namun ternyata, tren ini bisa memiliki konsekuensi negatif jangka panjang termasuk peningkatan risiko stroke, obesitas, tekanan darah tinggi, dan depresi. Penelitian tentang mengejar ketertinggalan tidur masih sangat terbatas. Sementara sebagian orang mungkin melihat tren ini memberikan efek positif pada kesehatan mental dan fisik. Namun, akan lebih baik jika mempertahankan jadwal tidur yang konsisten setiap malam. Baca Juga:
Ini yang Terjadi pada Otak Manusia Semakin Bertambahnya Usia "Dengan kurang tidur selama seminggu dan kemudian berbaring di tempat tidur sepanjang akhir pekan untuk mengganti kekurangan tidur, Anda tetap menciptakan utang tidur yang pada akhirnya harus Anda bayar," ungkap ahli Adeel Ul-Haq. "Yang mencakup asupan kalori berlebih, kurangnya energi, penambahan berat badan, serta efek buruk kurang tidur seperti meningkatnya risiko stroke, hipertensi, penyakit jantung, depresi dan kematian," sebutnya. Secara teori, berbaring di tempat tidur dan tidak melakukan appaun sepanjang hari mungkin terdengar seperti surga bagi orang yang sibuk. Tapi, hal tersebut berdampak negatif untuk kesehatan. Berbaring dapat menyebabkan tekanan darah tinggi pada sebagian orang, suatu kondisi yang dikenal sebagai hipertensi supine atau hipertensi nokturnal. Kondisi ini dapat terjadi ketika sistem saraf otonom tidak bekerja dengan baik. Selain itu, kurangnya cahaya alami juga dapat menyebabkan depresi dan kecemasan. Kekurangan paparan sinar Matahari juga bisa menyebabkan kulit sulit memproduksi melanin yang digunakan untuk melatonin. Baca Juga:
Apakah Jeruk Nipis Bisa Menurunkan Berat Badan? Mari Bongkar Faktanya! Kekurangan melatonin bisa mengganggu ritme sirkadian dan pola tidur yang menyebabkan siklus tidur-bangun tidak teratur. Ritme sirkadian atau jam internal bergantung pada pola terang dan gelap yqng konsisten. Jika terganggu, ritme ini dapat mengganggu proses alami tubuh yang bisa menyebabkan rasa lesu, perubahan suasana hati dan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Lalu, menghabiskan banyak waktu di tempat tidur dan tidak berolahraga secara teratur dapat menyebabkan masalah jantung dan berat badan. Adeel juga memperingatkan bahwa menghabiskan waktu di tempat tidur saat Anda terjaga dapat membuat tubuh mengasosiasikan tempat tidur untuk aktivitas lain. Ini akan membuat Anda lebih sulit tertidur. Baca Juga:
4 Rekomendasi Acne Spot Treatment Terbaik yang Ampuh Usir Jerawat Sehingga, dari pada berusaha mengejar ketertinggalan tidur, lebih baik membuat rutinitas tidur yang sehat. Anda bisa memulainya dengan menciptakan lingkungan yang menenangkan untuk mendukung tidur yang lebih baik. Lingkungan Anda harus tenang, gelap dan sejuk.
Suhu ideal untuk tidur adalah sekitar 16-18 derajat Celcius. Anda juga perlu bersantai sebelum tidur dan tidak melihat layar sekitar satu jam sebelum tidur. Selain itu, Anda juga bisa menjaga kamar tidur tetap bersih dan menarik serta beda dari ruangan lainnya, yang bisa membantu memberi sinyal kepada tubuh bahwa kamar tidur adalah tempat untuk beristirahat bukan beraktivitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Benedicta Alvinta