KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa pihaknya menargetkan untuk melindungi 10% wilayah laut di Indonesia atau setara 30 juta hektar (ha) tahun 2030 dan 30% atau 97,5 juta ha di tahun 2045.

“Konsep hingga 2024, Indonesia telah melindungi 29,9 juta hektar laut. Luas ini hampir sama dengan wilayah daratan Inggris. Namun, kami masih memiliki perjalanan panjang untuk mencapai 97,5 juta hektar,” ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (24/1).

Trenggono mengungkapkan, untuk memperluas kawasan konservasi laut dan memastikan pengelolaan yang efektif, pihaknya menerapkan tiga kebijakan dan tindakan strategis utama.

Mirae Asset Bagi-bagi Cashback Reksa Dana dari Trading Booster Saham

Pertama, mengintegrasikan 30% kawasan konservasi laut ke dalam rencana konsep pembangunan jangka panjang dan rencana tata ruang laut nasional dan regional.

Baca Juga: Menangkal Pagar Laut Tertancap di Wilayah Lain

Kedua, memperkuat regulasi pemerintah untuk pengelolaan kawasan konservasi laut. Ketiga, mengembangkan dokumen Visi Kawasan Konservasi Laut 2045 sebagai referensi nasional bagi semua pemangku kepentingan.

“Strategi ini sangat penting untuk memastikan bahwa kawasan konservasi laut mampu mempertahankan stok ikan, menjaga layanan ekosistem untuk menyerap CO2 dan menghasilkan oksigen, serta melindungi keanekaragaman hayati laut,” terangnya.

Lebih lanjut, KKP mendapatkan dukungan Pemerintah Inggris dalam meningkatkan kualitas pengelolaan kawasan konservasi laut. Ini dibuktikan lewat peluncuran program Blue Planet Fund Country Plan di Jakarta baru-baru ini.

Asal tahu saja, Blue Planet Fund Country Plan merupakan dukungan Pemerintah Inggris untuk  pengelolaan kawasan konservasi dan sumber daya alam perikanan secara berkelanjutan di Indonesia.

“Pengelolaan kawasan konservasi penting dilakukan bersama karena berkaitan dengan penyerapan emisi karbon yang menjadi pemicu utama perubahan iklim,” kata Trenggono.

Baca Juga: Dua Emiten Milik Aguan, PANI dan CBDK Kompak ARB, Hati-hati Volatilitasnya Tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News