KONTAN.CO.ID - JAKARTA.
Emiten air mineral dalam kemasan (AMDK), PT Tri Banyan Tirta Tbk (ALTO) mencatatkan penurunan kinerja di kuartal III-2023. Mengutip laporan keuangan, penjualan ALTO mengalami penurunan 27,96% dengan nilai Rp 232,68 miliar di kuartal III-2023 jika dibandingkan penjualan di kuartal III-2022 yang senilai Rp 323 miliar. Penjualan ALTO di sembilan bulan pertama 2023, masih ditopang oleh penjualan AMDK sebesar Rp 226,8 miliar. Jumlah itu turun 26% dari semula Rp 306,88 miliar di sembilan bulan pertama tahun lalu.
Baca Juga: Tahlilan sampai Deklarasi Capres Mendongkrak Bisnis Air Minum Dalam Kemasan Sama seperti penjualan AMDK, penjualan lain-lain juga tercatat mengalami penurunan hingga 63,6%, dari sebelumnya Rp 16,13 miliar di kuartal III-2022 menjadi Rp 5,87 miliar didi kuartal III-2023. Meski penjualan turun, dari sektor beban, ALTO tidak menunjukkan penurunan beban yang signifikan. Contohnya beban pokok penjualan ALTO yang berada pada angka Rp 209,85 miliar turun 26,5% dari beban pokok penjualan periode sama tahun lalu senilai Rp 285,58 miliar. Ada pula beban penjualan yang turun tipis 7,4% dengan nilai Rp 10 miliar yang tadinya pada September 2022 berada di angka Rp 10,8 miliar. Sama halnya dengan beban umum dan administrasi yang turun tipis 3,7% dengan nilai Rp 13,3 miliar yang tadinya pada September 2022 berada di angka Rp 13,82 miliar.
Walhasil, hingga akhir September 2023 lalu ALTO mencatatkan rugi neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 8,78 miliar, padahal September 2022 ALTO dapat mencetak laba bersih senilai Rp 3,9 miliar. Dari sisi aset, ALTO hingga akhir September 2023 juga mengalami penurunan tipis 2,2% dengan nilai Rp 1 Triliun, dibandingkan dengan aset hingga September 2022 yang senilai 1,023 triliun. Tentu saja aset ini merupakan sumbangan dari total liabilitas senilai Rp 669,25 miliar ditambah total ekuitas senilai Rp 340 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .