Tri dan Indosat bersaing sengit di lelang 2,1 GHz



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga operator telekomunikasi, PT Hutchison 3 Indonesia (Tri), PT Indosat Tbk, dan PT XL Axiata Tbk berebut di lelang dua blok pita frekuensi radio 5 MHz di moda frequency division duplexing (FDD) tersebut. Adapun harga dasar penawaran untuk frekuensi 2,1 GHz adalah Rp 296,742 miliar dengan jaminan keikutsertaan (bid bond)  sebesar Rp 118,696 miliar.

Ian Joseph Matheus Edward, Ketua Program Studi Telekomunikasi ITB meramalkan Tri dan Indosat bakal berebut menjadi pemenang di lelang tersebut. "Mereka yang paling membutuhkan jika ingin persaingan teknologi netral yang seimbang di 2,1 GHz," terangnya kepada kontan.co.id, Selasa (24/10).

Ian juga meramalkan, nilai lelang akan tembus hingga Rp 650 miliar.


Tri Wahyuningsih, GM Corporate Communication XL Axiata mengaku sudah menunjukan kesiapan dengan menyerahkan dokumen ke pihak Kominfo sebagai syarat keikutsertaan lelang tersebut.

"Dokumen sesuai persyaratan lelang, yaitu formulir pendaftaran, bid bond, data-data network, dan lainnya," terang Tri.

Adapun saat ini XL Axiata memiliki total pita spektrum selebar 45 MHz di mana 15 MHz di frekuensi di 2,1 GHz, 22,5 MHz di frekuensi 1.800 MHz, 7,5 MHz di frekuensi 900 MHz.

Danny Buldansyah, Vice President Director Hutchison 3 Indonesia (Tri) sebagai pemilik pita paling minim mengaku lebih siap menyambut lelang kali ini dibandingkan spektrum 2.300 MHz sebelumnya. Adapun, Tri memiliki total 20 MHz dengan 10 MHz di frekuensi 1.800 MHz dan 10 MHz di frekuensi di 2,1 GHz.

Sayangnya Danny enggan menyebutkan anggaran yang disiapkan untuk lelang saat mendatang.

"Waduh tidak bisa disclose angkanya tapi dana sudah siap mulai tahun lalu," terangnya.

Deva Rachman selaku Head of Corporate Communication Indosat belum mau berkomentar lebih jauh terkait kesiapannya untuk lelang 2.100 MHz mendatang.

Adapun Indosat memiliki pita sebanyak 42,5 MHz dengan 10 MHz di frekuensi di 2,1 GHz, 20 MHz di frekuensi 1.800 MHz, 10 MHz di frekuensi 900 MHz, dan 2,5 MHz di frekuensi 800 MHz.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon