KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja yang baik di sepanjang semester satu 2019 membuat PT Tridomain Performance Materials Tbk (
TDPM) optimistis kinerjanya akan terus positif hingga akhir tahun. Ditargetkan, tahun 2019 pertumbuhan pendapatan perusahaan antara 10% hingga 15%. Sementara untuk keuntungannya mencapai di atas 20%.
Baca Juga: Tridomain Performance (TDPM) tawarkan obligasi Rp 400 miliar dengan bunga 10,75% " Semester satu ini pertumbuhan pejualan 10% yoy hingga 15% yoy. Laba bersihnya tumbuh sebesar 20% yoy hingga 30% yoy," terang
Chief Operation Officer (COO) Tridomain Performance Hendro Waskito ketika ditemui Kontan.co.id usai Rapat Umum Pemegang Saham di gedung Cimb Niaga, Kamis (25/7). Kinerja yag baik ini salah satunya didorong oleh utilisasi yang optimum, di atas 90%. Hendro menjelaskan, adanya peningkatan output membuat fix cost perusahaan terbayar. Hendro juga bilang, Kinerja yang positif juga tidak lepas dari kondisi perekonomian Indonesia yang menunjang, tercermin dari GDP Growth yang stabil di angka skitar 5%.
Baca Juga: Tridomain Performance Materials (TDPM) tawarkan obligasi senilai Rp 400 miliar Selain itu, proyek-proyek di berbagai sektor turut membuka peluang bagi produk-produk TDPM. Sejauh ini, produk-produk TDPM paling banyak diserap untuk sektor infrastruktur, properti, dan konstruksi. Di semester dua TDPM optimis kinerjanya akan membaik. Hal ini didorong oleh kondisi politik yang stabil pasca pemilu. Sekadar informasi, di semester dua perusahaan akan menjalin kerjasama dengan kostumer-kostumer baru. Salah satunya, kerjasama dengan Mitsui perusahaan asal Jepang yang memproduksi Polyoil.
Baca Juga: Inilah saham yang masuk dan keluar dalam efek margin dan shortsell periode Februari Terkait pasar, kedepannya TDPM masih akan fokus melayani pasar dalam negeri dibandingkan ekspor. Diakui Hendro, sejauh ini pasar ekspor TDPM sebesar 8% hingga 10% saja, sisanya untuk pasar lokal. " Memang untuk domestik permintaan tinggi dan tentunya untungnya lebih banyak," jelasnya lagi. Adapun pasar ekspor TDPM seperti Australia, Vietnam, Timur Tengah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli