Trik Apple menenangkan pemegang saham frustrasi



NEW YORK. Apple berhasil menjaring dana senilai US$17 miliar melalui penjualan obligasi. Ini adalah jumlah terbesar yang pernah dicatat perusahaan non bank.

Sebelumnya, perusahaan berlogo buah apel tak utuh ini mengumumkan akan membeli kembali saham yang beredar senilai US$ 60 miliar dan meningkatkan keuntungan yang diperoleh oleh pemegang saham sebesar 15%.

Rilis obligasi tetap dilakukan meski sebenarnya, Apple masih memiliki dana cadangan sebanyak US$145 miliar.


Tetapi, kebanyakan uang tersebut berada di rekening luar AS dan akan terpotong pajak AS jika dipulangkan. Di waktu bersamaan, suku bunga di AS berada di titik terendah sepanjang sejarah yang berarti, biaya penerbitan obligasi jauh lebih murah saat bunga rendah.

Pemegang saham frustasi

Dana yang didapat akan digunakan untuk membayar secara khusus bagi pemegang saham yang dalam beberapa tahun melihat saham mereka secara nilai meningkat, tetapi menjadi frustrasi dalam beberapa bulan terakhir.

Saham Apple turun hingga mendekati 40% setelah mencatat rekor tertinggi di bulan September tahun lalu. Turunnya saham Apple dipicu oleh kekhawatiran atas pertumbuhan perusahaan di masa depan, termasuk kesuksesan pesaing mereka seperti Samsung yang meningkatkan pangsa pasar telepon pintar dan tablet, yang sebelumnya didominasi Apple.

Awal bulan ini, Apple melaporkan penurunan keuntungan pertama dalam 10 tahun terakhir. Mereka meraih keuntungan bersih di kuartal pertama 2013 sebesar US$9,5 miliar, turun dari US$11,6 miliar pada tahun lalu.

Tetapi hasil itu lebih baik dari yang diperkirakan, di mana penjualan iPhone dan iPad masih mendominasi pendapatan sebesar US$43,6 miliar.

Editor: