Trikomsel masuk pasar e-commerce



JAKARTA. Perusahaan distribusi dan ritel produk telekomunikasi PT Trikomsel Oke Tbk akan menggeluti bisnis belanja online atau e-commerce. Wujud keseriusan perusahaan itu terlihat dari pendirian anak perusahaan bernama Trikomsel Internet Media Incorporation.

Manajemen Trikomsel Oke mengumumkan kabar itu pada Jumat (5/12) pekan lalu. Sementara itu, dalam pesan singkat kepada KONTAN, Minggu (7/12), Direktur Keuangan sekaligus Sekretaris Perusahaan Trikomsel Oke,  Juliana Samudro, menyatakan, modal awal yang telah digelontorkan untuk Trikomsel Internet sebesar Rp 1 miliar. Sayang, hanya sebatas itu informasi yang disampaikan Juliana kepada KONTAN.

Setali tiga uang, Chief Executive Officer Trikomsel Internet Media Incorporation Andreas Thamrin juga masih irit informasi. Salah satu bocoran, Andreas mengamini rencana Trikomsel Internet  akan masuk bisnis e-commerce. "Maaf kalau saat ini memang belum ada detail yang bisa kami share tapi begitu kami siap kami akan hubungi," katanya diplomatis.


Kabar lainnya, Trikomsel Internet kemungkinan akan menggandeng mitra bisnis. Termasuk, menggandeng PT Shopdeca Global, pengelola situs e-commerce bernama shopdeca.com. 

Perlu Anda ketahui, Andreas Thamrin tak lain adalah pendiri Shopdeca. "Kemungkinan untuk sinergi antara Shopdeca dan Trikomsel Internet tentunya ada, tapi pada saat ini kami belum bisa memberikan konfirmasi," ujar dia.

Sebagai gambaran, pada April 2014, Shopdeca merambah Singapura setelah sebagian saham dibeli oleh Polaris Pte Ltd, perusahaan dari Singapura. Polaris mengakuisisi 35% saham Shopdeca melalui anak usahanya, Polaris Digimedia Pte Ltd. Nilai akuisisi tersebut mencapai US$1 juta.

Di sisi lain, Polaris adalah pemegang saham terbesar kedua Trikomsel Oke. Per September 2014, Polaris memiliki 31,4% saham Trikomsel Oke. Sementara pemilik terbesar saham Trikomsel Oke tercatat atas nama JP Morgan Luxembourg SA RE JPMorgan sebesar 33,8%.

Menyusul di urutan ketiga pemegang saham Trikomsel Oke adalah Standard Chartered Private Equity 13,5%. Lantas, posisi keempat dan kelima adalah masyarakat dan UOB Kay Hian Private Limited dengan masing-masing mendekap 12,6% dan 8,7%.

Berpeluang merambah pasar regional

Pasca Polaris mengakuisisi Shopdeca, jangkauan bisnis perusahaan e-commerce itu melebar hingga Singapura. Jadi kalau Trikomsel Internet jadi bergandengan dengan Shopdeca, kemungkinan perusahaan itu kecipratan jangkauan pasar. "Kemungkinan untuk regional play atau ke pasar regional juga ada, tapi di awal ini kami fokus di Indonesia dulu," ujar Andreas.

Mengenai jenis barang yang dijajakan, Shopdeca lebih banyak menawarkan curated lifestyle products. Perusahaan  e-commerce itu menjajakan barang yang dianggap menarik dari seluruh dunia.

Saat ini terdapat 4.000 produk yang nangkring di rak maya Shopdeca. Andreas bilang, kurang lebih setengah dari produk fashion itu bikinan designer asal Indonesia. 

Rata-rata harga jual produk Rp 500.000 per unit. Kalau dalam rentang, harga produk di situs e-commerce itu antara Rp 89.000 hingga Rp 2,5 juta.

Hingga September 2014, sumber pemasukan utama Trikomsel Oke berasal dari penjualan telepon selular (ponsel). Penjualan ponsel menjadi kontributor terbesar  perusahaan itu, yakni mencapai Rp 5,62 triliun, atau 71,77% terhadap total pendapatan Trikomsel. Penjualan ponsel ini naik 71,4% jika dibandingkan dengan September 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anastasia Lilin Yuliantina