JAKARTA. PT Trikomsel Oke Tbk menutup lebih dari separuh toko milik anak perusahaan, yakni PT Global Teleshop Tbk. Distributor telepon seluler (ponsel) itu mengaku tidak kuat menghadapi persaingan bisnis. Mengintip laporan keuangan Global Teleshop per 30 September 2015, perusahaan itu memiliki 116 toko. Padahal, per September 2014, mereka masih mengoperasikan 352 toko. Dengan begitu, ada pengurangan 236 toko Global Teleshop. Jumlah itu setara 67,05% dari jumlah toko per September 2014. Ada dua tantangan bisnis yang Trikomsel hadapi. Pertama, menjamurnya merek ponsel baru. Ini membikin persaingan antarperitel ponsel kian sengit. "Kalau dulu, orang hanya mengenal Blackberry dan Nokia, sekarang jadi banyak," ujar Karnadi Widodo, Sekretaris Perusahaan PT Trikomsel Oke Tbk, kepada KONTAN, Minggu (14/2).
Trikomsel tergencet persaingan
JAKARTA. PT Trikomsel Oke Tbk menutup lebih dari separuh toko milik anak perusahaan, yakni PT Global Teleshop Tbk. Distributor telepon seluler (ponsel) itu mengaku tidak kuat menghadapi persaingan bisnis. Mengintip laporan keuangan Global Teleshop per 30 September 2015, perusahaan itu memiliki 116 toko. Padahal, per September 2014, mereka masih mengoperasikan 352 toko. Dengan begitu, ada pengurangan 236 toko Global Teleshop. Jumlah itu setara 67,05% dari jumlah toko per September 2014. Ada dua tantangan bisnis yang Trikomsel hadapi. Pertama, menjamurnya merek ponsel baru. Ini membikin persaingan antarperitel ponsel kian sengit. "Kalau dulu, orang hanya mengenal Blackberry dan Nokia, sekarang jadi banyak," ujar Karnadi Widodo, Sekretaris Perusahaan PT Trikomsel Oke Tbk, kepada KONTAN, Minggu (14/2).