Trimegah AM Jadi MI dengan Pertumbuhan AUM Paling Tinggi Sepanjang 2021



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) industri reksadana berhasil mencatatkan pertumbuhan pada 2021.Berdasarkan data dari Infovesta Utama, industri reksadana mengawali tahun 2021 dengan AUM sebesar Rp 553,46 triliun.

Sepanjang 2021, rupanya industri reksadana hanya berhasil catatkan kenaikan AUM yang tipis, yakni 0,01%. Dengan demikian, pada akhir Desember 2021, AUM industri reksadana menjadi sebesar Rp 553,51 triliun. 

Namun, salah satu prestasi industri reksadana pada 2021 adalah pertumbuhan jumlah investor yang sangat pesat. Merujuk data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor reksadana pada akhir 2021 mencapai 6,84 juta investor. Jumlah tersebut naik hingga 115,41% jika dibandingkan jumlah investor reksadana pada akhir 2020 yang hanya sebanyak 3,18 juta investor.


Sementara jika dilihat dari Manajer Investasi (MI), PT Manulife Aset Manajemen Indonesia berhasil menjadi MI dengan dana kelolaan terbesar pada 2021, yakni Rp 62,86 triliun. Kinerja pertumbuhan AUM MAMI jika dihitung sepanjang 2021 berhasil tumbuh 27,38%.

Baca Juga: Manulife Aset Manajemen Indonesia jadi MI dengan AUM terbesar per Desember 2021

Menariknya, pertumbuhan tersebut bukanlah yang paling tinggi sepanjang tahun ini. Kontan.co.id mencari tahu dan menghitung MI mana yang mencatatkan pertumbuhan AUM paling tinggi sepanjang 2021. 

Data yang digunakan adalah data dari Infovesta Utama. Agar jumlah sampel tidak terlalu besar, Kontan.co.id hanya mengambil 20 MI dengan AUM terbesar pada 2021. 

Setelah melakukan penghitungan, rupanya PT Trimegah Asset Management (AM) keluar sebagai MI dengan pertumbuhan paling besar sepanjang 2021.Trimegah AM pada Desember 2020 saat itu baru memiliki dana kelolaan sebesar Rp 17,60 triliun. 

Namun, pada akhir tahun 2021, AUM Trimegah AM berhasil tumbuh menjadi Rp 26,63 triliun. Dengan demikian, dana kelolaan Trimegah AM berhasil tumbuh hingga 51,31% sepanjang 2021.

Pada peringkat kedua, ada PT Sucorinvest Aset Manajemen (AM) yang berhasil mencatatkan pertumbuhan AUM sebesar 33,65%. Pada Desember 2020, dana kelolaan Sucorinvest baru sebesar Rp 19,70 triliun, sementara pada Desember 2021 jumlahnya sudah mencapai Rp 26,33 triliun.

Baca Juga: Butuh Partisipasi Investor Ritel untuk Meningkatkan Transaksi ETF di Pasar Sekunder

Lalu pada peringkat ketiga ditempati oleh PT Henan Putihrai Asset Management Indonesia yang AUM-nya mencapai Rp 6,78 triliun per Desember 2021. Padahal, pada Desember 2020, jumlahnya masih Rp 5,19 triliun. Artinya, AUM HPAM berhasil catatkan kenaikan sebesar 30,64%.

Berikut daftar lengkap 20 MI dengan pertumbuhan AUM tertinggi sepanjang 2021:

No

Name

AUM 30 Dec 2020 

AUM 30 Dec 2021 

Perubahan

1

PT Trimegah Asset Management

17.60

26.63

51.31%

2

PT Sucorinvest Asset Management

19.70

26.33

33.65%

3

PT Henan Putihrai Asset Management

5.19

6.78

30.64%

4

PT Manulife Aset Manajemen Indonesia(MAMI)

49.35

62.86

27.38%

5

PT BNI Asset Management

25.12

27.41

9.12%

6

PT Ashmore Asset Management Indonesia

25.37

26.25

3.47%

7

PT Bowsprit Asset Management

6.19

6.25

0.97%

8

PT Danareksa Investment Management

30.73

30.96

0.75%

9

PT Sinarmas Asset Management

30.31

30.06

-0.82%

10

PT Syailendra Capital

23.43

22.66

-3.29%

11

PT Bahana TCW Investment Management

46.57

44.54

-4.36%

12

PT BNP Paribas Investment Partners

25.78

24.43

-5.24%

13

PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen

45.54

42.69

-6.26%

14

PT Panin Asset Management

13.69

12.77

-6.72%

15

PT Schroder Investment Management Indonesia

37.06

33.89

-8.55%

16

PT Eastspring Investments Indonesia

20.27

18.22

-10.11%

17

PT Insight Investments Management

13.74

12.24

-10.92%

18

PT Mandiri Manajemen Investasi

52.69

45.28

-14.06%

19

PT Indo Premier Investment Management

8.56

6.93

-19.04%

20

PT Samuel Aset Manajemen

11.23

8.06

-28.23%

*Jumlah AUM dalam triliun **Termasuk reksadana USD, dirupiahkan dengan kurs tengah BI tgl 31 Des 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli