Trimegah AM targetkan dana kelolaan meningkat menjadi Rp 21 triliun tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah cenderung tertekan sepanjang tahun lalu akibat pandemi Covid-19 dan perlambatan ekonomi, tahun ini diperkirakan dunia pasar modal akan kembali berada pada momentum positif. Dengan kondisi tersebut, industri reksadana pun diperkirakan akan kembali melanjutkan kinerja positif.

Direktur Utama PT Trimegah Asset Management (Trimegah AM) Antony Dirga mengatakan, tahun ini Indonesia akan berada pada fase pemulihan ekonomi. Ia pun optimistis momentum positif saat ini akan berlanjut beberapa tahun ke depan dan akan terefleksikan juga ke pasar saham Indonesia. Potensi pertumbuhan ekonomi maupun pasar saham ini didukung oleh berbagai faktor internal dan eksternal.

“Adapun dari sisi internal berkaitan dengan proses distribusi vaksinasi yang diharapkan berjalan lancar sehingga mempercepat pemulihan ekonomi. Semenetara dari sisi eksternal, likuiditas di dunia masih akan melimpah akibat kebijakan-kebijakan akomodatif oleh developed countries,” ujar Antony pada Selasa (9/2).

Baca Juga: Trimegah Asset Management meluncurkan reksadana baru

Antony mengatakan, hal ini tentunya akan berdampak positif ke emerging market seperti Indonesia, yang pada akhirnya mendukung kinerja industri reksadana. Ia menilai, reksadana berbasis saham akan jadi salah satu yang berkinerja paling optimal dalam fase pemulihan ekonomi kali ini.

Guna memanfaatkan momentum tersebut, Trimegah AM pun meluncurkan produk reksadana baru, yakni, reksadana indeks Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index. Reksadana ini merupakan reksadana indeks yang konstituennya berisikan 31 saham dengan kapitalisasi pasar yang besar, serta memiliki volatilitas yang rendah.

Rencananya, produk terbaru dari Trimegah AM ini akan resmi diluncurkan pada 19 Februari mendatang.

Antony menuturkan, Trimegah AM masih memiliki beberapa rencana penerbitan produk baru dalam pipeline mereka. Penerbitan produk baru yang sudah pasti adalah reksadana terproteksi. Namun, Antony mengaku untuk produk reksadana open-end sebenarnya Trimegah AM sudah memiliki produk yang dirasa sudah cukup lengkap.

“Tapi tidak menutup kemungkinan kami akan terbitkan ETF. Selain itu, untuk lengkapi produk, mungkin saja akan ada reksadana yang berjenis syariah,” tambah Antony.

Pada tahun ini, Antony bilang, Trimegah AM menargetkan bisa mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan menjadi Rp 21 triliun. Adapun, pada akhir tahun 2020, jumlah dana kelolaan Trimegah AM sebesar Rp 17,7 triliun.

Selanjutnya: Reksadana dengan pengelolaan pasif diperkirakan semakin diminati ke depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat