Trimegah optimistis dana kelolaan di 2011 bisa capai Rp 5,5 triliun



JAKARTA. PT Trimegah Sekuritas Tbk (TRIM) optimistis akan kinerjanya tahun ini. Emiten dengan kode saham TRIM itu menargetkan dana kelolaan PT Trimegah Asset Management (TRAM) sampai akhir tahun ini bisa mencapai sekitar Rp 5,4 triliun – Rp 5,5 triliun. Itu artinya, ada peningkatan dua kali lipat jika dibandingkan dana yang telah dikelola TRAM hingga tahun 2010 sebesar Rp 2,7 triliun.

Omar Sjawaldy Anwar, Direktur Utama TRIM, menjelaskan, setelah kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi dilakukan oleh TRAM, TRIM akan mendorong anak perusahaannya ini untuk semakin fokus menggarap pasar reksa dana. “Selain menciptakan transparansi, TRAM juga akan semakin fokus menggarap bisnis utamanya,” jelas Omar S. Anwar di Jakarta.

Menurut Omar, potensi bisnis reksa dana masih cukup besar. Di samping jumlah simpanan nasabah di perbankan yang mencapai sekitar Rp 2.200 triliun, pemahaman masyarakat terhadap produk reksadana juga terus meningkat. Pada tahun 2010, nilai investasi masyarakat di reksa dana sekitar Rp 149,09 triliun. Jumlah itu naik 27,72% daripada tahun 2009 sebesar Rp 116,73 triliun. Adapun jumlah investor reksa dana telah mencapai 353.704 nasabah.


Omar menambahkan, nilai investasi di reksadana yang masih dibawah 10% dari dana simpanan di perbankan terhitung cukup kecil. Sementara jumlah investornya juga baru sekitar 0,1 % dari total penduduk Indonesia yang mencapai 232 juta orang. “Mestinya nilai investasi di reksadana bisa di atas 10% dari simpanan di perbankan,” tambahnya. Omar mengatakan, idealnya, jumlah investor di pasar modal itu sekitar 1% dari jumlah penduduk atau sekitar 2,3 juta orang.

Untuk memaksimalkan peluang tersebut, TRAM berencana menggandeng sejumlah bank guna menjaring nasabah reksadana. Saat ini sudah ada enam bank yang menjadi partner bagi pemasaran produk-produk TRAM, dan TRAM sedang menjajaki untuk bekerja sama dengan empat bank lagi.

Selain menggunakan jalur perbankan, produk reksadana TRAM juga akan dijual melalui 18 kantor cabang Trimegah yang berada di 14 kota besar di Indonesia. Omar menuturkan, pada tahun ini sekitar 70% penjualan reksa dana TRAM masih akan menggunakan jaringan sendiri dan sisanya melalui perbankan.

"Dengan menjual produk lewat jaringan sendiri, margin yang diperoleh TRAM akan jauh lebih maksimal dibandingkan jika harus melalui channel perbankan. Sebab, jika penjualan dilakukan lewat bank, TRAM harus berbagai fee. Sementara jika penjualan dilakukan melalui jaringan sendiri, fee yang diperoleh dari pengelolaan reksa dana seluruhnya untuk TRAM," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie