Trimegah rilis tiga reksadana proteksi



JAKARTA. Manajer investasi (MI) kian agresif meluncurkan reksadana anyar. Kali ini, PT Trimegah Asset Management bakal menerbitkan tiga produk baru reksadana terproteksi dalam waktu yang hampir bersamaan.

Like Kaawoan, Direktur PT Trimegah Asset Management mengatakan, reksadana tersebut bernama TRAM Terproteksi Lestari 6. "Produk ini diperkirakan bisa memberikan return sekitar 7,5% hingga 7,8% per tahun kepada investor," kata Like kepada KONTAN,  baru-baru ini.

Produk lainnya yang bakal diterbitkan adalah reksadana TRAM Terproteksi Lestari 7. Return yang ditargetkan dari Lestari 7 lebih tinggi yaitu sekitar 8,25% hingga 8,60% per tahun. Dua produk itu akan meluncur pada 10  Maret dan 18 Maret 2014.


Selanjutnya, Trimegah juga akan menerbitkan TRAM Terproteksi Lestari 8. Namun, waktu penerbitannya belum dipublikasikan. Produk ini diperkirakan bisa memberikan return sekitar 8,5% hingga 8,65% per tahun.Ketiga produk reksadana terproteksi itu bisa memutar minimal 80% dan maksimal 100% dari nilai aktiva bersih (NAB) pada efek bersifat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau korporasi berbadan hukum Indonesia. "Obligasi korporasi harus telah diperingkat dan termasuk kategori layak investasi," imbuh Like.

Kendati demikian, produk ini juga memiliki keleluasaan memutar minimal 0% dan maksimal 20% dari NAB pada instrumen pasar uang dalam negeri yang jatuh tempo kurang dari satu tahun ataupun deposito.

Like mengatakan, pihaknya menargetkan bisa menggenggam total dana kelolaan Rp 200 miliar dari penerbitan produk reksadana tersebut.Awal tahun ini, sejumlah manajer investasi juga telah menerbitkan reksadana terproteksi. Diantaranya adalah PT Danareksa Investment Management (DIM), PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, PT BNI Asset Management dan PT Indopremier Investment Management (IPIM).

Viliawati, analis Infovesta Utama mengatakan, prospek reksadana terproteksi masih cukup baik sepanjang tahun ini. Kinerja instrumen ini akan ditopang oleh imbal hasil yang berasal dari kupon obligasi serta potensi membaiknya kinerja obligasi hingga akhir tahun pasca terkoreksi di tahun 2013 lalu."Meski demikian, obligasi pemerintah tercatat masih tertekan selama bulan Januari," kata Viliawati.

Infovesta Utama mencatat dana kelolaan reksadana terproteksi pada akhir Januari 2014 naik menjadi Rp 40,78 triliun ketimbang akhir 2013 lalu yang sekitar Rp 39,04 triliun. Unit penyertaan produk ini juga naik menjadi 39,78 miliar unit dibandingkan akhir tahun lalu yang baru sekitar 37,97 miliar unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat