Triniti Land berencana IPO 20%-30% saham di akhir 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perintis Triniti Properti (Triniti Land) berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mempercepat pertumbuhan bisnisnya di sektor properti. Perusahaan ini akan melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada akhir 2018 ini.

Triniti Land berencana melepas saham sekitar 15%-20% dari modal di tempatkan dan disetor penuh. Hanya saja, perusahaan belum menetapkan target dana yang akan dihimpun dalam aksi IPO tersebut.

"kami  akan menggunakan buku per Juni 2018 untuk IPO, tetapi untuk target dana belum bisa disampaikan. kebutuhan dana perusahaan ke depan juga belum bisa didisclose," kata Bong Chandra, founder Triniti Land, Minggu (5/8).


Dana IPO rencananya akan digunakan untuk mengembangkan proyek-proyek yang sudah berjalan saat ini dan untuk menambah lahan lewat kerjasama dengan pemilik tanah. Saat ini, total nilai proyek yang sedang digarap Triniti Land mencapai Rp 3 triliun. Adapun nilai aset perusahaan per Semester I 2018 juga mencapai Rp 3 triliun.

Bong mengungkapkan, total landbank Triniti Land saat ini mencapai 42,4 hektare (ha). Sekitar 2,4 ha berlokasi di Gading Serpong yang akan dikembangkan menjadi proyek mixed use bertajuk Collins Boulevard. Sementara 40 ha berada di Batam yang akan dibangun menjadi township.

Lahan di Batam itu adalah kerjasama patungan Triniti Land dengan pemilik lahan lokal dimana kepemilikan saham mereka masing-masing 70%:30%. Saat ini mereka sedang membuat master plan pengembangan kawasan tersebut. Rencananya disana akan dibangun perumahan, hunian lowrise, universitas dan lain-lain.

Selain itu, Triniti Land juga tengah melakukan penjajakan untuk membentuk kerjasama patungan atau joint venture (jv) dengan pemilik lahan di Jakarta untuk dikembangkan menjadi proyek properti.

Sementara Ishak Chandra, Chief Executive Officer (CEO) Triniti Land mengatakan, tujuan perusahaan ingin melantai di bursa saham adalah untuk mempermudah dalam mencari pendanaan. Menurutnya, dalam bisnis properti, pendanaan ibarat darah. Perusahaan membutuhkan darar tambahan untuk bisa tumbuh lebih cepat.

"Setelah listed di bursa saham, kami ingin ekspansi ke luar Jabodetabek. Kita sedang menyiapkan tiga proyek di luar Jabodetabek saat ini dan salah atunya di Batam. Selain itu, kami juga ingin meningkatkan recurring income ke depan yang bisa menjadi andalan saat kondisi pasar lagi berat," kata Ishak.

Ishak merupakan CEO baru Triniti Land dan sebelumnya berkarier di Sinarmas Land dengan jabatan terakhir CEO Strategic Development & Services. Dia melihat Triniti Land sangat sukses dalam mengembangkan proyek-proyek seperti Apartemen Bronklyin, Springwood Residence, dan Yukata Suites baik dari sisi penjualan maupun pembangunan. Namun, nama Triniti belum banyak dikenal orang.

Sementara menurut Ishak, perusahaan properti membutuhkan nama untuk bisa tumbuh berkelanjutan. Oleh karena itu, strategi utama yang akan mereka lakukan ke depan adalah bagaimana membangun nama Triniti sebagai developer. "Kalau nama sudah ada, perusahaan pasti tidak akan mati," kata Ishak.

Strategei selanjutnya adalah mengembangkan sumber daya manusia yang profesional yang akan menjadi masa depan perusahaan ke depan, meningkatkan struktur permodalan, membenahi infrastruktur perusahaan, dan melakukan strategi partnership atau kolaborasi dalam mengembangkan bisnis properti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat