Triniti Land (TRIN) Cetak Marketing Sales Rp 624,2 Miliar Hingga Agustus 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) mencetak pendapatan pra-penjualan alias marketing sales sebesar Rp 624,2 miliar hingga Agustus 2022. Realisasi marketing sales TRIN selama delapan bulan itu sudah melebihi capaian setahun penuh 2021.

Adapun, emiten pengembang properti yang dikenal dengan Triniti Land ini mencetak marketing sales sebesar Rp 492,3 miliar sepanjang tahun lalu. Jika dibandingkan target sampai akhir tahun 2022 sebesar Rp 900 miliar, raihan marketing sales TRIN hingga bulan Agustus sudah mencapai 69,35%.

Menimbang capaian tersebut, manajemen Triniti Land bahkan memproyeksi hingga akhir tahun nanti dapat mencatatkan marketing sales hingga Rp 1,05 triliun. Angka ini meningkat hingga 220% dibandingkan dengan marketing sales yang dibukukan sepanjang 2021.


"Setelah 2,5 tahun tidak bisa membukukan pendapatan sama sekali, kami mengharapkan akhir tahun 2022 ini bisa membukukan pendapatan dan keuntungan karena proses serah terima Collins Boulevard sudah dimulai sejak September 2022," terang Presiden Direktur & CEO Triniti Land Ishak Chandra, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Senin (12/9).

Baca Juga: Ikuti PSAK 72, Triniti Land (TRIN) Mulai Catatkan Penjualan pada Q3-2022

Kontribusi terbesar, terutama diperoleh dari proyek terbaru yang berlokasi di Sentul, yakni Sequoia Hills sebesar Rp 300,2 miliar. Setara dengan 48% dari seluruh marketing sales TRIN hingga Agustus 2022. 

Sementara itu, Proyek Collins Boulevard diestimasikan memiliki kontribusi sebesar 24% bagi seluruh pendapatan TRIN sepanjang tahun 2022.

Ishak menerangkan, meski mencatatkan marketing sales sesuai target, tapi pendapatan TRIN belum bisa dibukukan sejak tahun 2020 lalu. Sebabnya karena implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 72, yang mana pencatatan penjualan baru dapat dilakukan setelah serah terima unit.

"Saat ini kebanyakan proyek kami sedang dalam tahap pembangunan, sehingga Perseroan belum dapat mencatatnya sebagai pendapatan sejak tahun 2020 hingga semester pertama 2022," jelas Ishak.

Baca Juga: Perintis Triniti Properti (TRIN) Bakal Gelar Rights Issue Rp 900 Per Saham

Oleh sebab itu, Ishak menegaskan bahwa kerugian TRIN yang tercatat sebesar Rp 29,36 miliar saat ini, bukan dikarenakan utang yang menumpuk. Menurut Ishak, Debt to Equity Ratio (DER) TRIN masih memiliki kemampuan pembayaran yang cukup baik.

"Sementara itu, peningkatan liabilitas dikarenakan penjualan di tahun 2022 yang naik tinggi, sehingga uang muka pelanggan masuk ke dalam komponen hutang lancar. Karena belum dapat membukukan sebagai pendapatan, sehingga posisinya masih di uang muka," terang Ishak.

TRIN memproyeksikan pendapatan sudah bisa dicatatkan mulai Kuartal III-2022, karena sudah dimulainya serah terima unit Collins Boulevard secara bertahap yang dimulai pada bulan Agustus 2022.

Hal ini diproyeksikan akan membuat Laporan Keuangan TRIN sepanjang tahun 2022 mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba yang signifikan, karena sudah dapat mengakui penjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati