Triniti Land (TRIN) Kembangkan 246 Hektare Lahan di Tanamori Labuan Bajo



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Tanamori Makmur Indonesia & PT Flores Prosperindo untuk mengembangkan proyek di Tanamori, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Dalam perjanjian yang diteken pada 25 Februari 2022 lalu itu, ketiga perusahaan akan melakukan kerja sama operasi untuk mengembangkan tanah tersebut menjadi kawasan pariwisata kelas dunia. 

Presiden Direktur dan CEO Perintis Triniti Properti Ishak Chandra menyampaikan bahwa proyek baru di Tanamori, Labuan Bajo tersebut menjadi proyek ketiga dari perusahaan properti yang juga dikenal dengan nama Triniti Land ini dalam enam bulan terakhir. "Ini merupakan salah satu proyek terbesar Triniti Land setelah proyek Sentul,” ujar Ishak dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Senin (28/2).


Baca Juga: Perintis Triniti Properti (TRIN) Catatkan Marketing Sales Rp 494 Miliar di 2021

Beberapa pertimbangan juga menjadi alasan dipilihnya kawasan ini sebagai proyek terbaru Triniti Land. Salah satunya adalah rencana pengembangan kawasan pariwisata yang masif di wilayah tersebut.

Apalagi wilayah yang akan dikembangkan ini tengah dalam proses dalam mendapatkan status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) atau Special Economic Zone (SEZ). Selain itu, wilayah ini tengah dipersiapkan sebagai lokasi G20 Ceremonial Event pada bulan Oktober 2022 dan ASEAN Leadership Summit di tahun 2023 mendatang.

Di samping itu, wilayah Tanamori ini juga digadang-gadang untuk menjadi The First Sustainable Tourism Destination di Indonesia dan telah mendapatkan pendanaan sebesar A$590.000 dari pemerintah Australia untuk melakukan Sustainability Study.

Baca Juga: Perintis Triniti Properti (TRIN) Kantongi Marketing Sales Rp 494,05 Miliar Pada 2021

Ishak menjelaskan, nantinya proyek yang akan dikembangkan memiliki luas 246 hektare yang terdiri dari dua fase pengembangan. Fase pengembangan pertama adalah seluas 87 hektar sementara fase pengembangan kedua memiliki luas sebesar 159 hektar.

"Kawasan ini selanjutnya akan dikembangkan menjadi kawasan pariwisata berkelas dunia dan akan mengundang banyak developer Nasional dan Internasional untuk bersama-sama membangun dan mengembangkan projek ini," ujar Ishak.

 
TRIN Chart by TradingView

Proyek ini diharapkan akan memiliki total Gross Development Value (GDV) sebesar Rp 10 triliun dan akan dikerjakan dalam waktu 10 hingga 12 tahun yang akan datang. Dengan itu, diperkirakan perusahaan akan dapat mengantongi net margin dari proyek ini sekitar sebesar 19% dari total GDV tersebut. 

Adapun saat ini progres pembangunan tengah dalam proses finalisasi masterplan dan persiapan pengembangan infrastruktur. Dalam proyek ini, Triniti Land akan berkolaborasi dengan berbagai konsultan kelas dunia seperti ARUP, WATG, Pdw-Indonesia dan Colliers International.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati