TRIO Targetkan Laba Naik 15%



JAKARTA. PT Trikomsel Oke Tbk menyiapkan sejumlah agenda ekspansi guna mengerek kinerja tahun ini. Perusahaan berkode saham TRIO ini telah menganggarkan belanja modal (capex) senilai US$ 10 juta atau sekitar Rp 97 miliar.Dana itu akan digunakan untuk memperbanyak jumlah gerai dan menambah portofolio produk teknologi informasi (TI), dan ekspansi di bisnis lainnya.

Juliana Julianti Samudro, Direktur Keuangan Trikomsel merinci, pihaknya akan menggunakan sekitar Rp 35 miliar untuk merenovasi dan mendirikan gerai baru. Distributor selular ini berencana membangun 128 gerai baru tahun ini.

Besaran dana yang dibutuhkan untuk pembangunan gerai, kata Juliana, berbeda-beda, tergantung lokasi dan luas gerai. Namun, secara rata-rata, TRIO memerlukan dana sekitar Rp 4 juta sampai Rp 8 juta per meter. Dalam hal pembangunan gerai, perusahaan bisa bekerja sama dengan prinsipal atau pengembang mal. Sehingga, keperluan dana investasi bisa lebih minim.


Hingga akhir 2012, TRIO memiliki 1.027 unit gerai yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Gerai itu terdiri dari toko OkeShop sebanyak 707 unit dan GlobalTeleshop sekitar 320 unit. Adapun, jumlah dealer yang dimiliki induk usaha PT Global Teleshop Tbk ini mencapai 15.542 dealer.

Membidik Pelajar

Berdasar data lembaga riset Frost and Sullivan, pangsa pasar TRIO di industri ritel ponsel tercatat sebesar 54%. Di dalam negeri, pangsa pasar TRIO sebagai distributor berkisar 30%. "Tahun ini, kami berusaha mempertahankan pangsa pasar ini," ujar Juliana, Jumat (19/4).

Nah, salah satu upaya untuk mempertahankan market share adalah dengan membidik pasar yang dinilai potensial. Manajemen TRIO akan menjaring konsumen di kalangan pelajar dan mahasiswa. "Kami akan membangun gerai di kampus atau di sekolah-sekolah," papar Sugiono Wiyono Sugialam, Presiden Direktur Trikomsel. Rencananya, perusahaan itu akan menjual ponsel pintar dengan harga sesuai kantong para pelajar. Harga ponsel, lanjut Sugiono, paling mahal sekitar Rp 3 juta per unit.

Tidak hanya itu, Trikomsel juga akan memberikan fasilitas beli dengan mencicil alias kredit kepada konsumen, termasuk pelajar. Untuk melancarkan upaya itu, perusahaan telah bekerja sama dengan lembaga pembiayaan asal Eropa, HomeMade.

Melalui fasilitas beli angsur, Sugiono berharap, konsumen yang tidak memiliki kartu kredit, tetapi ingin memiliki ponsel pintar, bisa memanfaatkan layanan ini. "Adanya fasilitas (bayar cicil) itu, saya kira, dari total penjualan di toko, sekitar 20% di antaranya dari kredit pembiayaan," tuturnya.Rencananya, TRIO juga akan menggaet dua lembaga pembiayaan lokal tahun ini. Sugiono bilang, saat ini, pihaknya sedang menjajaki kedua lembaga pembiayaan itu. Ia menargetkan, di kuartal II-2013, keduanya sudah bisa diajak kerjasama.

Manajemen TRIO berharap, sejumlah ekspansi yang dilakukan tahun ini bisa mendongkrak kinerja perusahaan. Juliana memproyeksikan, tahun ini, laba bersih dan pendapatan TRIO, masing-maasing bisa naik sekitar 15%.

Sepanjang tahun lalu, laba bersih Trikomsel tercatat sebesar Rp 427,46 miliar. Jika proyeksi pertumbuhan itu tembus, maka laba bersih TRIO tahun ini berada di angka Rp 491,57 miliar. Sementara itu, pendapatan perusahaan di akhir 2012 sebesar Rp 9,58 triliun. Maka, tahun ini, TRIO berharap, pendapatan bisa menyentuh Rp 11,01 triliun.

Sejauh ini, pendapatan terbesar masih disumbang dari hasil penjualan telepon seluler. Tahun lalu, penjualan produk telepon seluler dari perusahaan dan anak usaha tercatat Rp 6,79 triliun. Sedangkan nilai penjualan hasil konsinyasi sebesar Rp 946,2 miliar. Kemudian, dari hasil penjualan voucer isi ulang, nilai totalnya mencapai Rp 2,4 triliun. Adapun, perolehan dari jasa servis, nilainya sekitar Rp 9,14 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Amailia Putri