TRIPATRA Dorong Percepatan Hilirisasi & Sediakan Solusi Berkelanjutan Transisi Energi



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Tripatra Engineers and Constructors (TRIPATRA), anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) terus melakukan gebrakan baru di bisnis rekayasa dan konstruksi Tanah Air. Dengan melihat peluang dan tantangan bisnis yang semakin kompleks di sektor tersebut, perusahaan akan menambah berbagai portofolio bisnis untuk mendorong kinerja perusahaan agar bisa terus tumbuh.

President Director & CEO PT Tripatra Engineers and Constructors (TRIPATRA), Raymond Naldi Rasfuldi menerangkan, selama 50 tahun terakhir fokus Tripatra adalah rekayasa dan konstruksi pembangunan fasilitas hulu minyak dan gas bumi (migas) skala besar.

Saat ini, kata dia, Tripatra telah menenetukan visi dan misi baru untuk perusahaan dimana Tripatra akan terus mengembangkan portofolio usahanya untuk menjadi penyedia solusi yang bekelanjutan untuk efesiensi energi dan transisi energi, percepatan hilirisasi migas dan pertambangan selain terus berkarya di pengembangan fasilitas hulu migas.


"Untuk transisi energi, kami akan fokus kepada pengembangan solusi untuk biofuel, hidrogen, dan pembangkit listrik baru terbarukan," ungkap Raymond kepada KONTAN, Sabtu (30/9).

Menurut dia, untuk hilirisasi migas perusahaan akan mengembangkan solusi untuk sektor petrokimia yang nantinya bisa juga membantu mengurangi beban impor. Sedangkan untuk hilirisasi di sektor pertambangan, perusahaan berfokus kepada fasilitas smelter atau pemrosesan untuk nikel dan bauksit.

"Solusi yang ditawarkan Tripatra untuk sektor-sektor diatas mencakup perencanaan, pengembangan, rekayasa, konstruksi, pemeliharaan dan juga operasi dari infrastruktur dan fasilitas terkait," terang dia.

Selain hilirisasi migas dan hilirisasi mineral, Raymond menjelaskan perusahaan juga fokus pada transisi energi untuk mencapai Net Zero Emissions di tahun 2050 yang merupakan target bersama grup Indika Energy.

Dia bilang, dinamika di industri energi menetapkan langkah perusahaan untuk melakukan diversifikasi bisnis dengan memanfaatkan keunggulan rekayasa perusahaan dengan turut hadir menyediakan solusi-solusi rekayasa berkelanjutan untuk proyek-proyek energi baru terbarukan bauk itu di proyek geothermal, waste-to-energy, hydrogen-to-power, solar pv, dan wind power.

Selain itu juga perusahaan juga akan memberikan solusi rekayasa untuk proyek green chemicals seperti green ammonia dan biofuels, serta juga solusi mendukung transisi energi atau green mitigation (ccs/ccus).

Raymond menuturkan, Tripatra saat ini terlibat di proyek panas bumi atau geothermal, solar pv, pengembangan green ammonia, dan baru saja menyelesaikan proyek pengembangan untuk produksi eco-viscose (diproduksi secara eco-responsible dengan standar lingkungan yang tinggi).

"Ada beberapa proyek EBT yang sedang kami jajaki dan kami terus mengevaluasi peluang lainnya dalam bisnis untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang Tripatra di sektor energi ini," imbuh dia.

Raymond menambahkan bahwa, saat ini pihaknya juga akan mengembangkan biofuels yang mencakup produksi bioethanol, HVO (renewable diesel), dan SAF (bio-avtur).

Dari berbagai macam inisiatif bisnis yang akan dilakukan, Raymond sangat optimistis dengan bisnis konstruksi. Dengan menggeliatnya iklim bisnis khususnya di sektor energi beberapa tahun belakangan dan juga proyeksi-proyeksi tentang proyek strategis nasional di masa depan yang dikemukakan pemerintah dan banyak ahli, menurut Raymond iklim bisnis saat ini sangat dinamis dan penuh tantangan.

"Kinerja keuangan perusahaan sampai pada kuartal III 2023 telah meningkat tajam dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Sektor hulu migas masih menjadi penyumbang terbesar namun sektor-sektor baru seperti petrokimia dan energi baru terbarukan juga meningkat kontribusinya terhadap kinerja keuangan perusahaan," ungkap Raymond.

Kata dia, beberapa peluang sudah terlihat di depan mata, walaupun beberapa masih dalam tahap menunggu, karena menjelang tahun Pemilu di 2024. "Kita sama-sama menunggu perubahan-perubahan apa saja yang akan terdampak dari situasi tahun depan. Memang akan ada ketidakpastian karena kondisi ini, baik global maupun nasional, tapi saya melihat bahwa masih banyak kebutuhan pembangunan maupun pemeliharaan infrastruktur yang tersedia yang membuat dunia konstruksi tetap dinamis," urai dia.

Terkait bisnis di Ibu Kota Nusantara, kata Raymond bisnis Tripatra masih mengutamakan menghadirkan solusi rekayasa di bidang energi untuk mendukung transformasi energi dan juga hilirisasi mineral. "Untuk itu, kami menjajaki peluang di kedua sektor tersebut untuk berbagai lokasi di Indonesia maupun di luar negeri," imbuh dia.

Maka itu pihaknya siap bersaing untuk mendapatkan bisnis yang pas. Kata Raymond, Tripatra merupakan perusahaan penyedia solusi rekayasa terintegrasi yang telah berada di bumi pertiwi sejak tahun 1973. Selama 50 tahun ini, telah banyak jejak rekayasa yang telah dihadirkan Tripatra untuk pembangunan Indonesia.

"Kami memiliki hampir seluruh multidisiplin keinsinyuran yang kemudian dapat dengan lebih mudah secara menyeluruh menyediakan solusi-solusi rekayasa bagi para klien atau stakeholder kami. Selama 50 tahun ini juga Tripatra mengumpulkan pengalaman, lesson learn yang sangat kaya, yang tidak bernilai harganya. Pengalaman tersebut lah yang telah membentuk Tripatra saat ini, yang dapat bertahan dan berkembang di usianya yang ke-50," ujar dia.

Raymond menuturkan, engineering atau rekayasa merupakan kekuatan utama di balik inovasi dan perkembangan teknologi. Rekayasa yang menggabungkan keilmiahan dengan kreativitas dalam menciptakan solusi baru untuk berbagai tantangan dan mengembangkan teknologi yang meningkatkan kualitas hidup manusia, termasuk menghadirkan solusi untuk pengembangan teknologi EBT.

Oleh sebab itu, industri jasa Rekayasa akan dapat berkontribusi besar dalam kemajuan setiap peradaban bangsa. Terlebih lagi di era transisi energi dan hilirisasi mineral, tentunya industri di bidang jasa Rekayasa menjadi garda terdepan dalam upaya pencapaian tujuan nasional berkelanjutan.

Sektor Rekayasa Penggerak P3DN

Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Nasional Rancang Bangun Indonesia (GAPENRI), Dhira Nandana mengatakan, sektor industri jasa Rekayasa memiliki peran penting dalam pertumbuhan Indonesia serta mampu menjadi lokomotif pembangunan dan pertumbuhan ragam sektor dan industri nasional di Indonesia, termasuk  sektor energi, serta penggerak peningkatan Penggunaan Barang dan Jasa Dalam Negeri (P3DN).

"Maka dari itu, pentingnya kolaborasi berbagai pihak agar bidang rekayasa Indonesia semakin berkembang dan dioptimalisasikan untuk mendukung pembangunan nasional," kata dia, dalam keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu.

Sekretaris Jenderal Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Bambang Goeritno menjelaskan, dalam menghadapi pesatnya pembangunan nasional di berbagai sektor, terutama pada pengembangan sektor transisi energi EBT, tentunya tidak terlepas dari peran penting para insinyur atau engineer pada seluruh proses dari perencanaan dan desain hingga integrasi dan koordinasi.

Oleh karena itu, semakin dibutuhkan engineer yang kompeten dan memiliki kemampuan untuk memberikan solusi Rekayasa inovatif yang dibutuhkan industri. Selain itu, penting juga bagi industri untuk mengoptimalkan engineer yang berkompeten dari dalam negeri sebagai upaya untuk terus meningkatkan nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam berbagai proyek pembangunan di Indonesia.

Menjelang hari ulang tahun ke-50, TRIPATRA terus mendorong perubahan transformasional dan berkelanjutan dengan visi perusahaan ‘Membangun Solusi Berkelanjutan untuk Transformasi Energi dan Percepatan Hilirisasi’.

“Sejalan dengan visi perusahaan, kami terus berkomitmen untuk melakukan berbagai upaya agar bisa berkontribusi positif untuk membangun negeri melalui solusi kerekayasaan yang inovatif dan berkelanjutan, termasuk serta ikut berperan aktif dalam memajukan serta percepatan transisi energi dan hilirisasi mineral nasional,” tambah Raymond.   Dalam upaya untuk mendorong pembangunan industri serta percepatan transisi energi dan hilirisasi mineral nasional, TRIPATRA dengan mayoritas engineer berasal dari dalam negeri, telah berkontribusi dalam meningkatkan nilai TKDN melalui pengembangan dan penghasilan ribuan engineer yang berkompeten dalam bidang Rekayasa. Hal tersebut dilakukan karena TRIPATRA menyadari bahwa sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten merupakan komponen yang sangat penting dalam menjalankan bisnis Rekayasa.

Sebagai pioneer perusahaan lokal di industri jasa Rekayasa teknik terintegrasi di Indonesia, TRIPATRA telah banyak berperan dan berkontribusi dalam berbagai proyek strategis.

“TRIPATRA telah memiliki 50 tahun pengalaman dengan kemampuan teknik dan teknologi yang kompeten dari rekayasa multidisiplin terlengkap dengan menghadirkan beraneka ragam layanan terbaik untuk ratusan proyek besar termasuk proyek strategis nasional yang telah dikerjakan di sektor infrastruktur energi, minyak dan gas, petrokimia, logam, serta energi baru dan terbarukan di Indonesia maupun mancanegara,” ungkap Raymond.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini