Tripatra Ungkap Strategi Guna Kejar Pendapatan 30% Lebih dari Sektor EBT



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) menargetkan dalam 5 tahun mendatang, sebanyak 30% atau lebih dari pendapatannya berasal dari sektor energi baru terbarukan (EBT).

Ananto Wardono, Direktur Pengembangan Energi Hijau Tripatra, menyatakan bahwa perusahaan akan mencapai target tersebut dengan menerapkan beberapa strategi. Pertama, dengan membentuk Direktorat Pengembangan Energi Hijau dan melakukan ekspansi pasar energi terbarukan.

"Keberadaan Direktorat Pengembangan Energi Hijau adalah langkah pertama. Kami melihat energi hijau bukan hanya sebagai sebuah proyek atau program, tetapi sebagai strategi," kata Ananto kepada Kontan di Jakarta Selatan, Rabu (19/06).


Dia juga menambahkan bahwa dengan adanya direktorat ini, Tripatra akan lebih aktif mencari peluang bisnis sendiri daripada hanya mengandalkan tender.

Baca Juga: Tripatra Targetkan Pembangunan Pabrik Biofuel Generasi Kedua Selesai 2027

“Jadi tidak murni berdasarkan tender base. Kalau tender base itu kan basically kita nunggu tender. Kita meng-create opportunity tadi, jemput bola istilahnya. Jadi kita submission, harga kita kompetitif, kita bisa jalankan (proyek),” tambahnya.

Ananto juga menjelaskan strategi kedua terkait ekspansi pasar, di mana Tripatra akan fokus sebagai pengembang potensi di sektor EBT.

"Kami tidak hanya fokus pada tender, tetapi juga sebagai pengembang. Artinya, kami akan memetakan peluang sesuai dengan potensi feedstock yang ada di Indonesia," jelasnya.

Sebelumnya, Benny Joesoef, Direktur Keuangan dan Komersial Tripatra, menjelaskan bahwa Tripatra, yang telah berdiri selama 50 tahun, awalnya bergerak di sektor minyak dan gas bumi (migas), kemudian logistik, dan konstruksi.

Baca Juga: Tripatra Gandeng Pupuk Kaltim Kerja Sama Revamping Pabrik Amonia-2

Namun kini, Tripatra memasuki bisnis di luar segmen tradisionalnya, yaitu ke sektor energi terbarukan dan hilirisasi mineral. Dengan target 5 tahun ke depan, Tripatra berharap lebih dari 30% pendapatannya berasal dari sektor EBT.

"Dalam 5 tahun mendatang, lebih dari 30% pendapatan atau bisnis kami akan berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT) dan 30% dari pemrosesan mineral. Sisanya akan berasal dari proyek petrokimia dan hulu migas," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .