KONTAN.CO.ID - JAKARTA.
PT Triputra Agro Persada Tbk (
TAPG) menargetkan pertumbuhan kinerja keuangan hingga dua digit pada tahun ini. Optimisme itu seiring dengan proyeksi pertumbuhan produksi TAPG setelah masa pemulihan di tahun 2023.
Corporate secretary TAPG Joni Tjeng mengatakan, performa Triputra Agro Persada pada kuartal I-2024 sudah mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Di mana, produksi Tandan Buah Segar (TPO) dan
crude palm oil (CPO) bertumbuh masing-masing 9% dan 7% yoy.
“Hal ini disebabkan oleh penerapan praktik agronomi yang baik dan produksi pasca masa
recovery di
tahun 2023. Fokus utama
pada produktivitas pemupukan dan infrastruktur untuk mencapai hasil optimal pada usia prima,” ungkap Joni, kepada
Kontan.co.id, Selasa (30/4) lalu.
Baca Juga: Triputra Agro (TAPG) Dapat Fasilitas Pinjaman Rp 800 Miliar Berdasarkan hasil positif selama tiga bulan pertama 2024 tersebut, Manajemen TAPG memperkirakan dari sisi kinerja keuangan akan terjadi peningkatan hingga dua digit. Hal ini didukung pula oleh harga CPO yang masih bullish position dan biaya produksi khususnya pupuk yang juga sudah menurun. Joni memerinci, produksi TBS dan CPO pada inti perseroan pada perusahaan anak dan afiliasi mencapai 672 ribu ton dan 214 ribu per kuartal I-2024. Berdasarkan target yang telah ditetapkan, performa kuartal pertama baik untuk TBS dan CPO sudah memenuhi ~22% dari target tahun 2024.
“Dan dengan estimasi proporsi produksi per semester
45:55 perseroan yakin dapat mencapai target yang ditetapkan pada tahun 2024,” imbuhnya.
Sebagai gambaran, penjualan TAPG tercatat Rp 1,91 triliun per kuartal I-2024 atau turun 0,71% secara tahunan alias yoy dari sebelumnya Rp 1,92 triliun.
Namun, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 370,8 miliar di akhir Maret 2024. Angka ini naik 25,8% yoy dari Rp 294,7 miliar di posisi yang sama tahun lalu.
Dari sisi belanja modal atau
capital expenditure (Capex), pada tahun ini TAPG menganggarkan dana sebesar Rp 670 miliar. Di mana, serapannya hingga saat ini sudah sekitar 18%. Joni menyebutkan, penggunaan utama dari capex masih pada peningkatan infrastruktur pendukung khususnya akses jalan untuk memastikan pengiriman pada kondisi apapun Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .