Triputra Agro Persada (TAPG) Cetak Kinerja Moncer di Semester I-2024, Ini Penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) mencatatkan kenaikan kinerja keuangan di sepanjang semester I-2024.

Melansir laporan keuangan, pada semester I-2024, TAPG membukukan laba bersih sebesar Rp 955,34 miliar. Angka tersebut melonjak 103,35% jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 yaitu Rp 469,80 miliar.

TAPG mencatat pendapatan sebesar Rp 4,07 triliun pada semester I-2024. Realisasi ini meningkat 7,95% jika dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang sebesar Rp 3,77 triliun. 


Presiden Direktur TAPG Tjandra Karya Hermanto mengatakan, Oil Extraction Rendemen (OER) yang tinggi ditambah harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) yang juga berada pada level tinggi menjadi faktor pertumbuhan laba bersih TAPG.

“Harga CPO pada semester I-2024 berada pada level yang relatif tinggi karena pasokan minyak nabati dunia belum meningkat signifikan,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (26/7).

Baca Juga: Triputra Agro (TAPG) Bikin Perusahaan Patungan untuk Produksi Biokokas

Dari segi operasional, imbas El Nino yang terjadi tahun lalu masih memberikan efek pada semester pertama 2024.

Sepanjang semester I-2024, TAPG beserta entitas asosiasi berhasil memproduksi tandan buah segar (TBS) sebanyak 1,39 juta ton, koreksi 2% dibandingkan periode serupa tahun lalu. Namun secara kuartalan, produksi TBS TAPG tumbuh 4%.

Sementara, produksi CPO di semester I-2024 turun 3% yoy ke 445.000 ton, serta produksi palm kernel sebanyak 91.000 ton.

Menurut Tjandra, TAPG bakal tetap fokus pada good agricultural practices dan infrastruktur pendukung guna kelancaran produksi dan delivery dalam segala kondisi iklim pada paruh kedua 2024.

TAPG meyakini proporsi produksi di tahun 2024 akan mulai meningkat dimulai pada kuartal III-2024. Produksi di semester II-2024 juga diyakini akan lebih tinggi dibandingkan semester pertama, karena akan memasuki fase panen raya dan iklim yang lebih kondusif akibat La Nina.

Perseroan juga optimistis harga CPO akan tetap stabil pada level yang tinggi dengan permintaan yang juga baik, terutama berasal dari negara-negara konsumen CPO dan program biodiesel di Tanah Air.

“Melalui pencapaian produksi di saat harga masih berada pada level yang tinggi, perseroan tetap optimistis dapat mencatat pertumbuhan kinerja positif sampai akhir tahun,” ungkapnya.

Pertumbuhan pendapatan TAPG di paruh pertama tahun 2024 ditopang rata-rata harga CPO yang meningkat hingga 7%. TAPG juga berhasil menekan beban pokok produksi sebesar 5,36% ke Rp 2,82 triliun.

“Penurunan beban pokok produksi terutama ditopang penurunan harga pupuk,” paparnya.

 
TAPG Chart by TradingView

Selama semester I-2024, TAPG juga menjalankan program kerja dengan tujuan memperkuat infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan fasilitas akses lainnya. Hal ini dilakukan sebagai mitigasi tantangan-tantangan logistik imbas La Nina yang membuat kondisi lebih basah, sekaligus agar perseroan tetap dapat optimal dalam proses produksi dan distribusi produk.

TAPG mencatatkan jumlah aset per 30 Juni 2024 senilai Rp 13,21 triliun, turun 4% dibandingkan 31 Desember 2023. Liabilitas TAPG turun 23% ke Rp 2,75 triliun dan ekuitas naik 3% menjadi Rp 10,46 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari