KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Triputra Agro Persada Tbk (
TAPG) menunjukkan komitmennya dalam mendukung program mandatori biodiesel B40, yang merupakan campuran solar dengan 40% bahan bakar nabati berbasis minyak sawit, yang direncanakan akan mulai diterapkan tahun depan. Coorporate Funding Dept Head PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG), Regina Anggraeni, menyatakan bahwa perusahaan terus mendukung perkembangan program biodiesel. Program ini telah terbukti mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil dan meningkatkan permintaan domestik akan kelapa sawit. Regina menjelaskan bahwa pengembangan energi terbarukan sudah menjadi tren global dan merupakan kewajiban bagi setiap negara untuk mengembangkannya berdasarkan keunggulan kompetitif masing-masing. Indonesia, dengan kelapa sawit sebagai komoditas strategis, memiliki keunggulan kompetitif untuk mengembangkan energi terbarukan tersebut.
Baca Juga: Triputra Agro (TAPG) dan Aisin Bentuk Perusahaan Patungan Produksi Biokokas "Oleh karena itu, kami yang berada di sektor hulu kelapa sawit mendukung penuh program energi terbarukan ini," ujar Regina kepada KONTAN, Senin (1/7). Regina menambahkan bahwa dukungan TAPG diwujudkan melalui penyediaan bahan baku dengan mendorong produktivitas saat tanaman mencapai masa puncak. Hal ini dilakukan dengan menerapkan praktik pertanian yang baik (Good Agricultural Practice) dan penggunaan teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas serta efisiensi dalam seluruh proses produksi. Produksi kelapa sawit sangat dipengaruhi oleh umur tanaman, kondisi iklim, dan penerapan Good Agricultural Practice, sehingga pertumbuhannya akan meningkat secara alami seiring berjalannya waktu. Sebagai informasi, kinerja Triputra Agro Persada pada kuartal I-2024 mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Produksi Tandan Buah Segar (TBS) dan minyak sawit mentah (CPO) masing-masing meningkat sebesar 9% dan 7% secara tahunan (yoy). Secara rinci, produksi TBS dan CPO pada inti perusahaan, anak perusahaan, dan afiliasi mencapai 672 ribu ton dan 214 ribu ton per kuartal I-2024. Berdasarkan target yang telah ditetapkan, performa kuartal pertama untuk TBS dan CPO sudah mencapai sekitar 22% dari target tahun 2024.
Penjualan TAPG tercatat sebesar Rp 1,91 triliun per kuartal I-2024, turun 0,71% secara tahunan dari Rp 1,92 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Namun, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 370,8 miliar pada akhir Maret 2024, naik 25,8% secara tahunan dari Rp 294,7 miliar pada posisi yang sama tahun lalu. Dari sisi belanja modal atau capital expenditure (Capex), TAPG menganggarkan dana sebesar Rp 670 miliar untuk tahun ini. Hingga saat ini, serapannya sudah mencapai sekitar 18%. Penggunaan utama dari capex ini adalah untuk peningkatan infrastruktur pendukung, khususnya akses jalan, guna memastikan kelancaran pengiriman dalam kondisi apa pun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .