KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen kelapa sawit dan karet, PT Triputra Agro Persada Tbk (
TAPG) menggambarkan kinerja Perseroan di kuartal II 2022 mencetak hasil lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja pada periode yang sama tahun lalu. Corporate Secretary TPAG, Joni Tjeng menuturkan secara angka produksi pun pihaknya mencetak angka lebih baik. "Intinya, angka yang akan kami rilis nanti untuk kuartal II 2022 lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021. Tahun ini, kami proyeksikan
growth akan luar biasa pada sisi
bottom line dan juga
revenue," jelas Joni saat ditemui pada acara peluncuran
New Journey of TPAG Sustainanibility di JS Luwansa, Jakarta, Kamis (21/7).
Ia melanjutkan, pada periode kuartal II ini pihaknya juga bisa menyesuaikan kebutuhan komponen pupuk yang tinggi dan mengimbanginya dengan kenaikan angka produksi.
Baca Juga: Triputra Agro (TAPG) Targetkan Menjadi Perusahaan Netral Karbon di Tahun 2036 Sebagai informasi, pendapatan TAPG selama tiga bulan pertama tahun ini naik 62,1% dari Rp 1,35 triliun pada kuartal I 2021 menjadi Rp 2,19 triliun pada kuartal I 2022. Capaian ini karena kontribusi kenaikan harga jual CPO dan inti sawit, serta stabilnya produksi. Adapun beban pokok penjualan naik 29,1% yoy pada kuartal pertama 2022 karena kenaikan pembelian tandan buah segar (TBS) pihak ketiga dan biaya pupuk. Biaya produksi lainnya juga masih terkendali pada kuartal I 2022. TAPG masih dapat membukukan laba bersih yang naik signifikan Rp 903,9 miliar atau naik 527,6% dari tahun lalu, didorong oleh kenaikan harga jual yang lebih tinggi, produksi yang stabil, biaya produksi yang terkendali dan biaya keuangan yang lebih rendah. Dirinya juga menilai penurunan harga
Crude Palm Oil (CPO) yang sempat terjadi juga tidak memberikan pengaruh signifikan. Hal ini disebabkan penjualan pada periode April hingga Mei yang dinilai lumayan, sehingga menutup penurunan harga di Juni. Joni mengamati, pada Juli ini harga CPO juga mulai
rebound kembali. Pihaknya tidak menjabarkan dengan detail target pertumbuhan penjualan dan laba bersih yang dipatok tahun ini. Namun demikian, TAPG mematok produksi tandan buah segar (TBS) bisa bertumbuh 15% dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Bersiap Ekspansi ke Hilir Sawit, Triputra Agro (TAPG) akan Bangun Refinery "Mengenai harga, ini akan kami kembalikan lagi ke pasar. Tapi banyak pula yang memprediksi harga CPO tahun ini akan lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Secara nilai, jika tahun lalu, kami dapat Rp 1 triliun lebih maka tahun ini diproyeksikan bisa 2x lipat sampai akhir tahun," sambungnya.
Mengenai capex, TAPG mengatakan serapannya masih sesuai dengan rencana. Tahun ini TAPG menyiapkan capex internal senilai Rp 570 miliar dan sebesar 60% dari nilai tersebut akan dialokasikan pada pembangunan infrastruktur. TAPG merencanakan ekspansi pembangunan pabrik di akhir tahun ini. Pihaknya juga semakin mantap untuk masuk dalam industri
rifenery alias segmen
downstream. "Ini capex yang akan digunakan untuk ekspansi pembangunan infrastruktur pabrik. Kami juga akan menggandeng partner bisnis dalam rencana ini ke depannya," tuturnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli