KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) menargetkan produksi crude palm oil (CPO) hingga akhir tahun dapat menyentuh angka 1 juta ton. "Perseroan memperkirakan produksi CPO pada akhir tahun mencapai ~1 juta ton. Ini termasuk perusahaan anak dan asosiasinya, dimana kondisi ini tidak akan jauh berbeda dari pencapaian tahun sebelumnya," ungkap Corporate Secretary TAPG, Joni Tjeng beberapa waktu lalu. Untuk diketahui, hingga akhir semester 1 tahun ini, TAPG telah mencatatkan produksi CPO mereka mencapai 570 ribu ton. Terkait ekspansi, Joni mengatakan saat ini perseroan belum memiliki rencana untuk menambah jumlah pabrik kelapa sawit. Akan tetapi perseroan tidak menutup kemungkinan untuk peningkatan kapasitas terpasang pada pabrik- pabrik yang sudah ada di tahun 2025. "Perseroan tidak menutup kemungkinan untuk melakukan ekspansi pada tahun depan dan terus melakukan studi untuk meningkatkan nilai tambah produk yang sudah ada pada saat ini," tambahnya. Saat ini TAPG juga tengah dalam persiapan operasi dari perusahaan patungan (joint venture company) mereka dengan perusahaan Jepang Aisin Takaoka Co. Ltd, untuk memproduksi c(bio-molded coal) berbasis cangkang sawit di Indonesia. "Perseroan memperkirakan joint venture company tersebut akan mulai beroperasi secara komersial pada awal 2026. Pada saat ini perseroan masih mempersiapakan segala kebutuhan untuk dapat beroperasi dengan baik," katanya. Adapun, fokus penjualan perseroan untuk biocoke tersebut adalah untuk ekspor. "Ini mengingat perseroan bekerja sama dengan Aisin Takaoka Co, Ltd yang sudah berpengalaman pada pangsa pasar luar negeri khususnya Jepang. Perseroan memaksimalkan seluruh lini penjualan ke perusahaan lain," tutupnya.
Triputra Agro Persada (TAPG) Targetkan Produksi CPO Capai 1 Juta Ton
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) menargetkan produksi crude palm oil (CPO) hingga akhir tahun dapat menyentuh angka 1 juta ton. "Perseroan memperkirakan produksi CPO pada akhir tahun mencapai ~1 juta ton. Ini termasuk perusahaan anak dan asosiasinya, dimana kondisi ini tidak akan jauh berbeda dari pencapaian tahun sebelumnya," ungkap Corporate Secretary TAPG, Joni Tjeng beberapa waktu lalu. Untuk diketahui, hingga akhir semester 1 tahun ini, TAPG telah mencatatkan produksi CPO mereka mencapai 570 ribu ton. Terkait ekspansi, Joni mengatakan saat ini perseroan belum memiliki rencana untuk menambah jumlah pabrik kelapa sawit. Akan tetapi perseroan tidak menutup kemungkinan untuk peningkatan kapasitas terpasang pada pabrik- pabrik yang sudah ada di tahun 2025. "Perseroan tidak menutup kemungkinan untuk melakukan ekspansi pada tahun depan dan terus melakukan studi untuk meningkatkan nilai tambah produk yang sudah ada pada saat ini," tambahnya. Saat ini TAPG juga tengah dalam persiapan operasi dari perusahaan patungan (joint venture company) mereka dengan perusahaan Jepang Aisin Takaoka Co. Ltd, untuk memproduksi c(bio-molded coal) berbasis cangkang sawit di Indonesia. "Perseroan memperkirakan joint venture company tersebut akan mulai beroperasi secara komersial pada awal 2026. Pada saat ini perseroan masih mempersiapakan segala kebutuhan untuk dapat beroperasi dengan baik," katanya. Adapun, fokus penjualan perseroan untuk biocoke tersebut adalah untuk ekspor. "Ini mengingat perseroan bekerja sama dengan Aisin Takaoka Co, Ltd yang sudah berpengalaman pada pangsa pasar luar negeri khususnya Jepang. Perseroan memaksimalkan seluruh lini penjualan ke perusahaan lain," tutupnya.