KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Triputra Agro Persada Tbk (
TAPG) buka suara terkait rumor yang tengah menghampiri entitas usaha Triputra Group Tersebut. Perusahaan ini dikabarkan bakal mengakuisisi sebagian saham PT Darma Satya Nusantara Tbk (DSNG). Joni Tjeng, Corporate Secretary PT Triputra Agro Persada Tbk menyebut, pihaknya belum dapat berkomentar terkait rumor yang tengah muncul. "Untuk diketahui, DSNG merupakan perusahaan publik tersendiri," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (22/6). Terkait perpanjangan fasilitas pinjaman setara sekitar Rp 6,34 triliun, Joni memastikan fasilitas tersebut bukan untuk akuisisi perusahaan lain. Fasilitas ini akan digunakan untuk membiayai investasi 14 anak usaha di bawah bendera TAPG.
"Di antaranya untuk tanaman baru, pemeliharaan tanaman, infrastruktur dan pembangunan pabrik kelapa sawit," terang Joni.
Baca Juga: Rumor: Bakal ada aksi merger dan akuisisi di gurita bisnis Triputra Group Pinjaman ini telah didapat pada 2016, dan jangka waktu pelunasan hingga 2025 setelah melalui perjanjian perpanjangan yang baru saja diteken jelang akhir pekan lalu.
Mengingatkan saja, Saham PT Triputra Agro Persada Tbk (TPAG) bahkan sudah naik 11,72% selama satu pekan terakhir. Padahal, investor asing mencatat penjualan atawa net sell Rp 18,26 miliar di seluruh pasar selama periode tersebut. Tak mau kalah, saham PT Darma Satya Nusantara Tbk (DSNG) naik 16,18% untuk periode yang sama. Pada saat yang bersamaan, net sell di saham ini sebesar Rp 5,36 miliar di seluruh pasar. Hingga berita ini diturunkan, saham TAPG masih melanjutkan penguatan 7,69% ke level Rp 770 per saham. Sedang saham DSNG naik 1,79% ke level Rp 570 per saham. Lincahnya pergerakan saham TAPG lantaran muncul kabar akan ada M&A di antara keduanya. TAPG bakal membeli sejumlah saham DSNG yang sebagiannya juga merupakan milik TP Rachmat.
Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut merupakan founder Triputra Investindo Arya. Entitas ini merupakan pemegang 27,56% atau setara 2,92 miliar saham DSNG. Triputra Investindo juga memiliki 22,89% atau setara 4,54 miliar saham TAPG sekaligus menjadi pengendali perusahaan perkebunan tersebut. Setelah seluruh prosesnya rampung, Grup Triputra bakal menjual TAPG. Rumor sempat menguat setelah TAPG melalui sejumlah anak usahanya memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman selama empat tahun. Fasilitas ini diperoleh dari OCBC NISP, Bank Mandiri, DBS Indonesia dan CIMB Niaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi