Triputra Agro (TAPG) Yakin Produksi CPO Tumbuh Positif di Tahun 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai salah satu pemain dalam industri sawit di Indonesia, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) meyakini kinerja produksi minyak sawit mentah Crude Palm Oil (CPO) bisa meningkat di tahun 2024.

Corporate Secretary Triputra Agro, Joni Tjeng mengatakan bahwa perseroan memperkirakan akan ada pertumbuhan produksi CPO single digit di tahun 2024 karena masih terdapat efek El Nino di tahun 2023 dan iklim 2024 yang cenderung netral. 

"Ada pertumbuhan produksi (CPO) single digit di tahun 2024," kata Joni kepada Kontan, pekan lalu.


Tercatat, produksi CPO TAPG tahun 2023 sebesar  975 ribu ton. Sementara, produksi  Tandan Buah Segar (TBS) perseroan sekitar 3,05 juta ton atau turun 5% dibandingkan tahun sebelumnya.

"Untuk tahun 2024, perseroan masih memperkirakan harga CPO berada pada level yang relatif tinggi dibandingkan rata-rata 5 tahun terakhir," ucapnya.

Baca Juga: Triputra Agro (TAPG) Optimistis Produksi CPO Bisa Meningkat Tahun Ini

Terkait biaya khususnya pupuk, TAPG memperkirakan harga pupuk akan mengalami penurunan dengan level yang berada di bawah tahun 2023. 

"Berdasarkan faktor-faktor tersebut, perseroan memperkirakan performa 2024 akan lebih baik dibandingkan 2023," tegasnya.

Dari segi penjualan, Joni menerangkan sepanjang tahun 2023 volume penjualan CPO domestik pada perusahaan anak perseroan diperkirakan meningkat single digit di sekitar 2% jika dibandingkan tahun 2022. 

Salah satu penyebab peningkatan volume penjualan adalah karena kondisi logistik pada tahun 2023 yang sudah lebih baik di mana cuaca sudah mulai lebih kering dan perbaikan infrastruktur khususnya jalan tetap menjadi prioritas perseroan.

"Pada saat ini perseroan masih melakukan seluruh penjualan di pasar domestik," terangnya.

Di sisi lain, TAPG hingga saat ini belum memiliki rencana untuk penambahan pabrik sawit baru, sebab kapasitas produksi pabrik yang dimiliki saat ini sudah sesuai dengan produksi TBS. 

 
TAPG Chart by TradingView

Kendati demikian, Joni mengungkapkan bahwa pihaknya membuka kesempatan untuk melakukan perluasan lahan baru pada tahun 2024.

"Perseroan hingga saat ini belum memiliki rencana untuk perluasan lahan dan berfokus pada peningkatan produktivitas melalui penerapan Good Agriculture Practices (GAP) serta peremajaan untuk tanaman yang sudah tua. Akan tetapi perseroan tetap membuka potensi akuisisi kebun jika terdapat kebun yang sesuai di sekitar kebun perseroan," tutupnya.

Berdasarkan catatan Kontan, hingga akhir tahun 2023, TAPG telah memiliki 23 perkebunan kelapa sawit, 1 perkebunan karet, 18 Pabrik Kelapa Sawit (PKS), 1 pabrik minyak inti sawit dan 1 pabrik slab and ribbed smoked sheet (RSS) yang tersebar di kawasan Jambi, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari