Triputra bantah masuk bisnis kawasan industri



JAKARTA. Triputra Group yang bergerak di bidang agribisnis, manufaktur, pertambangan, dan perdagangan jasa pada tahun ini dikabarkan berencana untuk masuk ke bisnis baru yaitu kawasan industri.

Namun, kabar tersebut dibantah langsung oleh pemilik sekaligus Chief Executive Officer Triputra Group, Theodore P. Rahmat. Dia bilang, Triputra tidak pernah berencana untuk masuk ke bisnsi kawasan industri.

Sebelumnya, Chief Financial Officer Triputra Group, Erida Gundawan pernah mengatakan, tengah melakukan studi untuk melihat potensi rencana pengembangan kawasan industri. Triputra sendiri disebutkan telah menyiapkan lahan untuk ekspansi tersebut.


Lebih lanjut, Theodore menyebut pihaknya pada tahun ini hanya akan fokus untuk mengembangkan bisnis di bidang komoditas seperti kelapa sawit dan karet. "Tahun ini kami fokusnya di bidang komoditas mulai dari pengembangan di tingkat perkebunan hingga ke market-nya," kata pria yang akrab disapa Teddy tersebut pada Kamis (11/6).

Untuk bisa mengembangkan bisnis di sektor komoditas tersebut, perusahaan pun akan mulai masuk ke sektor lainnya seperti beras dan jagung. Untuk pengembangan komoditas beras dan jagung akan dimulai secara bertahap. Pada tahun ini sendiri, Teddy menyebut pihaknya telah memulai pengembangan kommoditas beras dan akan memulai pengembangan agribisnis jagung pada tahun depan.

Sementara untuk pengembangan bisnis kelapa sawit, pihaknya masih menunggu untuk melakukan akusisi lahan yang akan digunakan sebagai lahan kelapa sawit baru. Saat ini sendiri, Triputra telah memiliki sekitar 200.000 hektar lahan kelapa sawit.

"Untuk akusisi lahan kelapa sawit kami masih melihat peluangnya terlebih dahulu karena untuk akusisi kelapa sawit harus mengikuti peraturan pemerintah dan itu tidak gampang,"ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia