Trisula International optimistis bisa mendorong kinerja bisnis di era new normal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen garmen, PT Trisula International Tbk (TRIS) berharap pasca relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dapat mengerek penjualan garmen dengan dibukanya tempat-tempat komersil. Hal tersebut diyakini bakal mendorong pasar garmen yang sempat redup saat pandemi covid-19.

Santoso Widjojo, Direktur Utama TRIS menilai pembukaan ritel di era new normal tentu menjadi prospek positif bagi perusahaan untuk menjual produk-produknya. 

Baca Juga: Pendapatan naik 8%, Lippo Karawaci (LPKR) mencatat rugi Rp 2,11 triliun di kuartal I


"Di sisi lain kami juga meningkatkan penjualan melalui daring. Saat ini kami bersama anak usaha kami BELL, juga sedang dalam perencanaan membuat produk jaket lipat yang akan dipasarkan melalui merek pakaian kami yaitu JOBB," ujarnya kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.

Dengan menerapkan beberapa strategi dan inovasi tersebut, perseroan berharap dapat meningkatkan penjualan di semester dua tahun ini. Di pasar dalam negeri TRIS masih melihat pasar yang cukup kuat di kuartal ketiga dan keempat nanti dengan adanya penunjang segmen bisnis seragam.

Tahun ini bagi perusahaan sebenarnya bukan hal yang mudah untuk dilalui di tengah melambatnya ekonomi global. TRIS mengaku turut berdampak dari lesunya pasar garmen dan tekstil saat pandemi berlangsung.

Santoso bilang, perseroan masih tetap berupaya dengan terus mencari peluang lewat diversifikasi dan inovasi produk yang dapat memenuhi kebutuhan saat pandemi, yaitu produksi Alat Pelindung Diri (APD) baju hazmat dan masker non medis.

Baca Juga: Penjualan alat berat United Tractors (UNTR) turun 55% di periode Januari-Mei 2020

Dari laporan keuangan perseroan yang terakhir dipublikasikan, pada kuartal-I 2020 penjualan TRIS mencapai Rp 344,04 miliar atau sedikit turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 348,77 miliar. 

Namun dari sisi laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan pada pemilik induk terdapat kenaikan 8,6%, dari Rp 3,92 miliar di kuartal-I 2019 menjadi Rp 4,26 miliar di kuartal-I 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi