Trisula International siap pacu lini bisnis ritel



JAKARTA. Tren belanja online memang tengah mewabah. Banyak pebisnis akhirnya memanfaatkan layanan belanja online atau e-commerce untuk mendongkrak bisnis. Salah satunya adalah PT Trisula International Tbk (TRIS).

Produsen dan peritel garmen ini bakal melansir layanan e-commerce dalam waktu dekat. "Kami akan meluncurkan layanan online shopping, mungkin di kuartal pertama tahun ini," ujar Marcus Brotoatmodjo, Sekretaris Perusahaan Trisula International kepada KONTAN, Selasa (13/1).

Manajemen Trisula menilai infrastruktur untuk mulai menjalankan bisnis online sudah memadai. Seperti tingkat kecepatan serta pengguna internet di Indonesia.


Hal inilah yang dilihat sebagai kesempatan dan peluang bagi TRIS memberikan layanan online shopping. Namun,  Marcus masih enggan memerinci nilai investasi yang dibutuhkan layanan ini. "Yang jelas, persiapannya sudah final, tunggu saja tanggal mainnya," timpal dia.

Trisula berharap keberadaan layanan belanja online ini bisa memuluskan salah satu agenda bisnis Trisula tahun ini yaitu menggenjot penjualan di tingkat ritel.

Lisa Tjahyadi, Direktur Utama Trisula International menyatakan pihaknya optimistis penjualan ritel mampu berkontribusi sebanyak 20% dari total pendapatan TRIS.

Tahun lalu, estimasi pendapatan konsolidasi TRIS bisa menyentuh angka Rp 750 miliar, jadi porsi sebesar 20% itu setara dengan Rp 150 miliar penjualan dari lini bisnis ritel. Sementara, sisanya dari hasil penjualan lini garmen. "Untuk tahun ini, kami pun optimistis target ritelnya bisa di atas 20%," ujar Lisa. TRIS membawahi brand seperti Jobbs, Jackspicklaus, dan G2000.

Tahun ini manajemen TRIS menargetkan pertumbuhan pendapatan 15% jadi Rp 862,5 miliar. Dengan asumsi target ritel minimal 20%, angka penjualan bisa mencapai Rp 172,5 miliar di akhir tahun ini.

Pada 2013, pendapatan TRIS Rp 670,29 miliar. Dari jumlah tersebut, sebesar 18% yang setara  Rp 113,95 miliar berasal dari bisnis ritel.

Tambah gerai

Supaya target tahun ini bisa tercapai, manajemen akan menambah gerai sebagai pelengkap ekspansi bisnis Trisula di penjualan ritel. Tahun ini, TRIS memasang target bisa membuka 30 gerai baru. 

Target tersebut sudah menghitung jumlah gerai penjualan Trisula di akhir 2014 yang sebanyak 300 gerai. Sejatinya, menurut Marcus, pihaknya menargetkan bisa memiliki sebanyak 310 gerai hingga akhir tahun lalu.

Namun, manajemen Trisula memahami, bahwa tidak seluruh gerai penjualan Trisula bisa berkontribusi maksimal. Menurut Marcus, tahun lalu, pihaknya terpaksa menutup beberapa gerai penjualan lantaran tidak bisa berkontribusi secara maksimal. "Seingat saya ada tiga gerai penjualan yang terpaksa tutup tahun lalu," kata dia.

Rencana lain, Trisula juga ingin membuka lima gerai Hallmark tahun ini. Ini adalah gerai khusus produk perlengkapan mandi dan seprai. Untuk merealisasikan rencana ini, TRIS siap mengeluarkan dana sebesar Rp 5 miliar. 

Amunisi lain guna menggenjot bisnis ritel adalah memompa kembali penjualan seragam lewat anak usaha yang baru saja mereka akuisisi pertengahan 2014, yaitu  Mido Uniform Pte Ltd. 

Penjualan Mido memang sempat menurun. Tapi pasca akuisisi, saat ini manajemen Trisula tengah berupaya mengembalikan Mido ke jalur bisnis yang benar, yaitu bisa mencetak penjualan Rp 48 miliar setiap tahun. 

Adapun laju bisnis Mido Uniform sejatinya sama dengan Hallmark sebelum diambil alih oleh Trisula. Karena itu tahun ini manajemen akan fokus menggarap pasar. "Kami akan kembalikan kinerjanya," kata Marcus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto