Trisula International (TRIS) geber penjualan masker dan hazmat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trisula International Tbk (TRIS) mengakui aktivitas ekspor agak terhambat karena ada keterbatasan jalur distribusi akibat pandemi corona. Di sisi lain, TRIS bersama dengan entitas perusahannya memaksimalkan kebutuhan saat ini terhadap masker non-medis dan Hazmat. 

Santoso Widjojo, Direktur Utama TRIS menjelaskan penjualan ekspor sampai dengan saat ini masih cukup lancar. "Namun adanya pembatasan wilayah di beberapa negara dan keterbatasan jalur distribusi (terutama pembatasan jadwal penerbangan angkutan udara untuk air-shipment) memang mengakibatkan keterlambatan pengiriman," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (8/5). 

Baca Juga: Penjualan ekspor dan domestik Trisula International (TRIS) seimbang di 2019


Santoso menegaskan sejauh ini upaya TRIS agar semua tetap berjalan lancar, mereka berkomunikasi baik dengan pihak customer, agar mendapatkan kelonggaran waktu pengiriman sehingga terhindar dari potential claim. 

Di samping bisnis regulernya, Santoso bilang TRIS berusaha untuk berinovasi dan responsif terhadap kebutuhan pasar pada masa pandemik Alat Pelindung Diri (APD) berupa baju hazmat dan masker non-medis. 

TRIS dan entitas anak telah memproduksi dan memasarkan Produk APD baju hazmat dan masker non medis. Kedua produk ini dibuat menggunakan bahan kain woven polyester yang merupakan hasil produksi PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL). 

APD baju hazmat dan masker non medis tersebut dijahit dan diproduksi oleh PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing dan PT Trimas Sarana Garment Industry yang merupakan anak usaha dari TRIS. Masker non medis ini dapat digunakan kembali dengan maksimal 30 kali pencucian normal, dan untuk APD baju hazmat hingga 25 kali pencucian normal.

Baca Juga: Penuhi permintaan pasar, Trisula International (TRIS) produksi baju hazmat dan masker

"Selain itu kami juga berusaha untuk terus melakukan efisiensi produksi maupun operasional," jelasnya. 

Meski sudah menyiapkan antisipasinya, Santoso menjelaskan TRIS juga sedang menghitung ulang dan menganalisa kembali target dan rencana bisnis sampai dengan akhir tahun ini dengan memperhitungkan dampak Covid-19. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .