KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pesimisme yang masih berkembang terkait kekhawatiran akan resesi global, PT Trisula International Tbk (TRIS), emiten integrated apparel provider di bidang tekstil dan garmen tetap optimistis penjualan akan tetap tumbuh positif tahun 2023. “Kami optimistis penjualan masih dapat bertumbuh karena kebutuhan garmen masih tinggi, baik kebutuhan di negara-negara tujuan ekspor maupun domestik. Sekalipun demikian, kami tetap meningkatkan kehati-hatian dalam melangkah mengingat masih banyak terjadi gejolak-gejolak di dunia yang di luar kendali kita,” ungkap Direktur Utama TRIS Widjaja Djohan dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Selasa (21/3). Optimisme TRIS sejalan dengan tren peningkatan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian. Nilai IKI pada Januari 2023 menunjukkan angka 51,54, meningkat tajam dibandingkan IKI Desember tahun 2022 yang sebesar 50,9. Sebanyak 71,4% perusahaan menyatakan kondisi umum kegiatan usaha stabil dan membaik di bulan Januari 2023.
Terkait hal itu, TRIS telah menikmati keuntungan dari peningkatan penjualan di pasar ekspor yang mencapai Rp 1 trilliun, atau melonjak 53% year on year (YoY) pada tahun 2022. Laba bersih TRIS bahkan melejit hingga 258% (YoY) dari Rp18,02 miliar menjadi Rp64,52 miliar pada tahun lalu, karena didukung oleh penjualan bersih yang meningkat 36% (YoY). Penjualan TRIS tercatat sebesar Rp1,50 trilliun alias lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2021 yakni Rp 1,10 triliun. Baca Juga: Trisula International Incar Peningkatan Penjualan Ekspor, Ini Faktor Pendorongnya Manajemen TRIS bersyukur bahwa resesi global tidak seburuk yang dikhawatirkan. Ini terbukti dari peningkatan permintaan ekspor secara signifikan yang TRIS peroleh tahun lalu. "Semoga ini menjadi pertanda baik, bahwa ekonomi dunia sudah menggeliat bangkit kembali,” kata Widjaya Djohan. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk TRIS tercatat sebesar Rp 34,16 miliar atau melonjak dari Rp 4,67 miliar pada tahun 2021. Lonjakan perolehan laba bersih TRIS juga didukung oleh perolehan keuntungan selisih kurs sebesar Rp 2,39 miliar dibandingkan Rp 813,17 juta pada tahun sebelumnya, serta penurunan beban keuangan dari Rp 20,11 miliar di tahun 2021 menjadi Rp 18,90 miliar di tahun 2022. TRIS memiliki pasar ekspor yang kuat dalam pengadaan garmen untuk merek ritel internasional dan pengadaan seragam di institusi penerbangan (airlines), perhotelan, rumah sakit, dan pelayanan publik seperti pemadam kebakaran.