KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trisula International Tbk (TRIS) menilai perjanjian dagang Indonesia dengan Kanada (ICA-CEPA) dan Uni Eropa (IEU-CEPA) yang baru saja diteken oleh pemerintah berpotensi memberikan peluang ekspor baru di masa mendatang.

Direktur Utama TRIS, Widjaya Djohan, mengatakan pihaknya menyambut baik adanya kesepakatan perdagangan tersebut, meski dampaknya belum akan langsung terasa. 

“Saat ini TRIS masih berfokus pada penetrasi dan penguatan di pasar utama untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan optimal. Namun, kami tetap terbuka terhadap peluang baru, termasuk pasar Kanada, apabila terdapat prospek menjanjikan dan kerja sama menarik di masa mendatang,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (1/10/2025).

Mitsubishi Destinator: Investasi Terbaik Mobil Keluarga untuk Jangka Panjang

Baca Juga: Trisula International (TRIS) Bagikan Dividen Interim, Cek Besaran dan Jadwalnya

Adapun untuk pasar Eropa, TRIS mencatat kontribusi ekspor ke Inggris sebesar 7% dan Belanda 6%. Dengan IEU-CEPA yang akan berlaku efektif mulai 1 Januari 2027, perseroan menilai potensi perluasan pasar ke Uni Eropa semakin terbuka. 

“Jika perjanjian tersebut sudah diberlakukan, peluang memperluas pasar ke Uni Eropa akan semakin besar, mengingat tarif masuk akan dihapuskan,” tambah Widjaya.

Sepanjang semester I-2025, TRIS membukukan penjualan Rp 767,86 miliar atau naik 10% year-on-year(YoY). Laba bersih juga tumbuh signifikan 20% YoY menjadi Rp 51,58 miliar. 

Dengan capaian tersebut, TRIS menargetkan pertumbuhan penjualan 10% hingga akhir tahun.Optimisme kinerja perseroan turut didukung oleh potensi penambahan klien baru di Amerika Serikat.

Menurut Widjaya, Indonesia mendapat keuntungan dari tarif tambahan yang lebih rendah dibandingkan kompetitor di industri garmen global. 

“Hal ini diharapkan dapat mendorong peningkatan order baru dari klien internasional,” katanya.

Baca Juga: Kinerja On Track, Ini Strategi Trisula (TRIS) Kejar Pertumbuhan Double Digit di 2025

Untuk menjaga pertumbuhan, TRIS menjalankan sejumlah strategi, termasuk memperkuat sinergi dengan entitas dalam grup perseroan. 

Perseroan juga terus memperkuat fleksibilitas dan memperkuat layanan, salah satunya melalui Trisco yang menawarkan fleksibilitas tinggi dengan minimum order mulai dari 1 hingga 10.000 pcs dan penyesuaian harga sesuai jumlah pesanan.

“Kami juga melayani quick response, dengan turnaround order hingga delivery hanya 12 hari kerja,” kata Widjaya.

Selain itu, TRIS terus memperluas diversifikasi pasar dengan penetrasi ke hampir seluruh benua, mulai dari Amerika, Australia, Eropa, hingga Asia. 

“Hanya Afrika yang saat ini belum menjadi fokus ekspor kami,” jelas Widjaya.

Dengan kombinasi strategi pasar, efisiensi operasional, dan peluang dari perjanjian dagang baru, TRIS yakin target kinerja 2025 tetap on track. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News