Trisula International (TRIS) Pasang Target Konservatif pada Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trisula International Tbk (TRIS) menilai pasar ekspor masih sangat potensial tahun ini. Direktur Utama TRIS Widjaja Djohan mengatakan bahwa di tahun 2023 pasar ekspor masih akan bisa bertumbuh lagi. 

"Indonesia adalah eksportir garmen terbesar ke-22 di dunia meskipun sebenarnya Indonesia adalah produsen garmen terbesar ke-8 di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa potensi pasar ekspor masih belum banyak digarap," jelasnya pada paparan publik, Senin (10/4).

Sebagai informasi, TRIS sudah memiliki perusahaan di Singapura dan di Amerika Serikat dalam lanskap pasar ekspornya. 


Ia menyebutkan terus akan mengembangkan pasar ekspor ke negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Australia dengan menyediakan produk-produk baik pakaian untuk fesyen, olahraga maupun seragam. 

Baca Juga: Trisula Textile Industries (BELL) Siapkan Capex Rp 9 Miliar pada 2023

"Secara keseluruhan, kami menargetkan peningkatan sales sebesar 5% dibandingkan tahun 2022," lanjutnya.

Sepanjang 2022, penjualan TRIS di pasar ekspor mencapai Rp 1 triliun, melonjak 53% YoY. Total penjualan TRIS tercatat sebesar Rp 1,50 triliun, naik 36% YoY dibandingkan Rp 1,10 triliun pada tahun 2021. 

Laba bersih perseroan di tahun 2022 melejit hingga 258% YoY, dari Rp 18,02 miliar menjadi Rp 54,52 miliar. Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 34,16 miliar, melonjak dari Rp 4,67 miliar pada tahun 2021. 

Penjualan ekspor mayoritas berasal dari Amerika Serikat sebesar 39%, sedangkan kontributor kedua berasal dari Australia sebesar 30%. Ekspor telah menjadi pendorong penjualan Perseroan selama beberapa tahun, namun penjualan lokal juga meningkat sebesar 12% YoY. Penjualan ekspor tumbuh sebesar 53% YoY.

Selama kuartal IV 2022, segmen Seragam tampak menunjukkan pemulihan dengan tumbuh sekitar 97% QoQ dibandingkan dengan kuartal III 2022.

Sebagian besar permintaan seragam berasal dari maskapai penerbangan, layanan kesehatan, dan industri F&B. Segmen ritel juga membukukan pertumbuhan signifikan dengan tumbuh 33% QoQ di kuartal IV 2022 dibandingkan kuartal III 2022.

TRIS menyampaikan pihaknya juga akan meningkatkan kapasitas produksi. Widjaja mengatakan pihaknya telah meningkatkan kapasitas secara organik dengan berintegrasi antara anak usaha atau dengan pihak luar.

"Pada 2023 ini, kami tingkatkan sekitar 8% hingga 10% dari kapasitas yang sudah ada," ujar dia.

Baca Juga: Diagnos Laboratorium (DGNS) Fokus Kembangkan Layanan Tes Non Covid-19 pada Tahun 2023

Widjaja menuturkan angka target yang dibidik tahun ini lebih kecil dibandingkan dengan pencapaian yang dicatat adalah karena pihaknya ingin lebih berhati-hati.

Pihaknya melihat kisruh antara Amerika Serikat dan Tiongkok sebagai tujuan ekspor menjadi salah satu gejolak. Tak hanya itu, perang antara Rusia dan Ukraina juga dilihat dapat mengganggu chain supply produksi perseroan. 

"Melihat latar belakang tersebut, kami menargetkan di angka konservatif, sambil berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan hasil terbaik," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi