JAKARTA. Peritel fesyen PT Trisula International Tbk akhirnya menaikkan harga jual produk mereka sebesar 10% -- 11% tahun ini. Emiten berkode saham TRIS ini terpaksa mengerek harga jual lantaran beban perusahaan cenderung meningkat. Aneka beban itu antara lain kenaikan tarif dasar listrik, upah buruh dan service charge di sejumlah pusat belanja, lokasi gerai Trisula. "Kami terpaksa mengerek harga jual untuk mengurangi beban biaya produksi perusahaan," ucap Presiden Direktur Trisula International, Lisa Tjahjadi, belum lama ini. Meski harga jual naik, manajemen Trisula optimistis dapat memenuhi target penjualan di sepanjang tahun ini sebesar Rp 670,67 miliar. Jumlah ini tumbuh 20% dibandingkan penjualan selama tahun lalu. Sedangkan proyeksi laba bersih Trisula tumbuh 14% hingga 15% year-on-year (YoY) menjadi Rp 34,45 miliar hingga Rp 34,75 miliar.
Trisula mengerek harga jual produk 10%-11%
JAKARTA. Peritel fesyen PT Trisula International Tbk akhirnya menaikkan harga jual produk mereka sebesar 10% -- 11% tahun ini. Emiten berkode saham TRIS ini terpaksa mengerek harga jual lantaran beban perusahaan cenderung meningkat. Aneka beban itu antara lain kenaikan tarif dasar listrik, upah buruh dan service charge di sejumlah pusat belanja, lokasi gerai Trisula. "Kami terpaksa mengerek harga jual untuk mengurangi beban biaya produksi perusahaan," ucap Presiden Direktur Trisula International, Lisa Tjahjadi, belum lama ini. Meski harga jual naik, manajemen Trisula optimistis dapat memenuhi target penjualan di sepanjang tahun ini sebesar Rp 670,67 miliar. Jumlah ini tumbuh 20% dibandingkan penjualan selama tahun lalu. Sedangkan proyeksi laba bersih Trisula tumbuh 14% hingga 15% year-on-year (YoY) menjadi Rp 34,45 miliar hingga Rp 34,75 miliar.