Trisula tutup gerai dan merek tak produktif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perubahan tren belanja di masyarakat berimbas pada bisnis ritel termasuk PT Trisula International Tbk (TRIS). Perusahaan tekstil ini mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan, hingga kuartal III-2017 pendapatannya turun 19,4% menjadi Rp 572,14 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada kuartal III-2016 pendapatan TRIS sebesar Rp 710,54 miliar.

Dina Achmad Sungkar, Direktur Independen dan Marketing Domestik Trisula mengatakan, penjualan ritel domestik saat ini mengalami perubahan tren. "Jadi ada perubahan di mana prioritas konsumen untuk menghabiskan uang bukan melalui belanja, tetapi jalan-jalan atau makan," ujar Dina saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (24/11).

Trisula juga tengah melakukan konsolidasi dengan berfokus pada produk yang memiliki permintaan yang cukup bagus. Alhasil, pihaknya saat ini telah melakukan penutupan merek yang belum berkontribusi secara signifikan terhadap total pendapatan perusahaan.


Sebagai gambaran, Trisula memiliki beberapa merek seperti Man Club, Jack Nicklaus, JOBB, dan G2000. Dari antara produk itu, Dina mengatakan, perusahaan menutup sementara penjualan produk Man Club lantaran kontribusi pendapatan yang dihasilkan tidak begitu besar. "Jadi kami lebih fokus ke Jack Nicklaus, JOBB, dan G2000," imbuhnya.

Tak hanya menutup penjualan salah satu merek, pihaknya juga tidak memperpanjang masa sewa outlet di beberapa mall seperti Alam Sutera dan Taman Anggrek. "Kami hanya ingin fokus pada tempat - tempat yang produktif," kata Dina. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini