JAKARTA. Kinerja PT Astra International Tbk (ASII) di triwulan I tahun ini tak secemerlang yang sudah-sudah. Penurunan kinerja ini terjadi di hampir semua divisi perusahaan, kecuali divisi jasa keuangan."Triwulan I ini sedikit ada penurunan dibanding sebelumnya. Prospek ekonomi Indonesia masih cerah, tapi dalam jangka pendek kinerja kami terkena dampak kenaikan harga di beberapa aspek," jelas Prijono Sugiarto, Presiden Direktur ASII, dalam keterangan resminya.Alhasil, pendapatan ASII triwulan I tahun hanya naik 1% menjadi Rp 46,7 triliun. Laba bersihnya pun hanya Rp 4,3 triliun, turun 7% dibanding periode sebelumnya, Rp 4,6 triliun. Dus, laba bersih per saham ASII juga turun 7% menjadi Rp 106 per saham.Penurunan kinerja ini terasa di hampir semua anak usaha ASII. Dari semua turunan usaha yang dimiliki, hanya divisi jasa keuangan ASII yang mencatat kinerja paling optimal.ASII memiliki divisi jasa keuangan yang terdiri dari Federal International Finance (FIF), Astra Credit Companies (ACC), dan Toyota Astra Financial Services (TAFS). Ketiga perusahaan pembiayaan itu mampu menyalurkan kredit hingga Rp 13,2 triliun, naik 6% dibanding triwulan I 2012.Sementara PT Bank Permata Tbk (BLNI) yang 44,6% sahamnya dikempit ASII mampu mencatatkan laba bersih Rp 356 miliar pada triwulan I tahun ini. Torehan ini naik 7% dibanding periode sebelumnya."Tapi total pembiayaan alat berat kami mengalami penurunan," ujar Prijono. Menurutnya, pembiayaan alat berat melalui PT Surya Artha Nusantara Finance dan PT Komtsu Astra Finance anjlok 40% menjadi Rp 1,3 triliun.Kendati demikian, divisi Jasa Keuangan ASII masih menjadi yang paling diandalkan oleh induk perusahaan. Jika dikonsolidasikan, divisi jasa Keuangan ASII meraup laba bersih Rp 1 triliun, naik 23% dibanding periode sebelumnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Triwulan I, ASII andalkan divisi jasa keuangan
JAKARTA. Kinerja PT Astra International Tbk (ASII) di triwulan I tahun ini tak secemerlang yang sudah-sudah. Penurunan kinerja ini terjadi di hampir semua divisi perusahaan, kecuali divisi jasa keuangan."Triwulan I ini sedikit ada penurunan dibanding sebelumnya. Prospek ekonomi Indonesia masih cerah, tapi dalam jangka pendek kinerja kami terkena dampak kenaikan harga di beberapa aspek," jelas Prijono Sugiarto, Presiden Direktur ASII, dalam keterangan resminya.Alhasil, pendapatan ASII triwulan I tahun hanya naik 1% menjadi Rp 46,7 triliun. Laba bersihnya pun hanya Rp 4,3 triliun, turun 7% dibanding periode sebelumnya, Rp 4,6 triliun. Dus, laba bersih per saham ASII juga turun 7% menjadi Rp 106 per saham.Penurunan kinerja ini terasa di hampir semua anak usaha ASII. Dari semua turunan usaha yang dimiliki, hanya divisi jasa keuangan ASII yang mencatat kinerja paling optimal.ASII memiliki divisi jasa keuangan yang terdiri dari Federal International Finance (FIF), Astra Credit Companies (ACC), dan Toyota Astra Financial Services (TAFS). Ketiga perusahaan pembiayaan itu mampu menyalurkan kredit hingga Rp 13,2 triliun, naik 6% dibanding triwulan I 2012.Sementara PT Bank Permata Tbk (BLNI) yang 44,6% sahamnya dikempit ASII mampu mencatatkan laba bersih Rp 356 miliar pada triwulan I tahun ini. Torehan ini naik 7% dibanding periode sebelumnya."Tapi total pembiayaan alat berat kami mengalami penurunan," ujar Prijono. Menurutnya, pembiayaan alat berat melalui PT Surya Artha Nusantara Finance dan PT Komtsu Astra Finance anjlok 40% menjadi Rp 1,3 triliun.Kendati demikian, divisi Jasa Keuangan ASII masih menjadi yang paling diandalkan oleh induk perusahaan. Jika dikonsolidasikan, divisi jasa Keuangan ASII meraup laba bersih Rp 1 triliun, naik 23% dibanding periode sebelumnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News