Triwulan III-2015, BTN raup DPK Rp 124,47 triliun



JAKARTA. Perolehan dana pihak ketiga (DPK) Bank Tabungan Negara (BTN) sepanjang triwulan III-2015 mengalami pertumbuhan sebesar 22,22%. Realisasi DPK yang berhasil dikumpulkan perseroan mencapai Rp 124,47 triliun atau meningkat dibanding periode yang sama tahun 2014 kemarin yang sebesar Rp 101,84 triliun.

Direktur Utama BTN Maryono mengungkapkan, realisasi DPK yang berhasil dibukukan bank dengan kode emiten BBTN ini berada di atas rata-rata industri perbankan. "Kami melakukan banyak kegiatan promosi agar DPK perseroan dapat terdongkrak naik," kata Maryono di Jakarta, Senin (26/10).

Maryono merinci, komponen DPK yang mengalami pertumbuhan paling tinggi adalah giro atau current account. Akun giro yang dikelola BTN mencapai Rp 30,68 triliun atau tumbuh sebesar 47,63% dibanding periode yang sama tahun 2014 lalu yang sebesar Rp 20,78 triliun.


Sementara itu, komponen tabungan atau saving account yang berhasil dibukukan BTN tumbuh sebesar 5,55% mencapai Rp 27,25 triliun atau naik dibanding triwulan III-2014 yang sebesar Rp 25,82 triliun. Sementara untuk simpanan dana mahal atau deposito BTN mencapai Rp 66,54 triliun atau tumbuh sebesar 20,45% dibanding akhir September 2014 yang sebesar Rp 55,24 triliun.

"Dengan demikian, komposisi dana murah atau CASA (current account and saving account) BTN memiliki porsi 46,45% terhadap keseluruhan DPK yang berhasil dihimpun perseroan," jelas Maryono.

Dengan demikian, rasio pembiayaan terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) BTN per September 2015 mencapai 105,71%. Jika menggunakan metode penghitungan loan to funding ratio (LFR), maka menjadi 98,83%.

Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) BTN per akhir September 2015 berada di level 15,78% atau meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang berada di posisi 14,33%.

Margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perseroan pun meningkat ke level 4,77% pada periode September 2015 dibanding periode September 2014 yang sebeser 4,42%.

Meski kinerja BTN terbilang baik, namun perseroan tetap meningkatkan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) menjadi Rp 658 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 490 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri