JAKARTA. PT Turba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) terus dicecar Bursa Efek Indonesia (BEI) lantaran belum menyerahkan laporan keuangan per 31 Desember 2013, 31 Maret 2014 dan 30 Juni 2014. Tak hanya itu, laporan keuangan terakhir yang dirilis TRUB, yakni per 30 September 2013 juga ternyata mengundang sejumlah tanya. BEI mempertanyakan adanya piutang lain-lain senilai Rp 445,92 miliar yang belum bisa ditagih TRUB. Senilai Rp 403,57 miliar dari piutang itu berasal dari PT Ranyza Energi. Sylvia Situmorang, Sekretaris Perusahaan TRUB mengatakan, piutang tersebut terkait dengan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLUT) Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Sumut).
TRUB belum bisa menagih piutang Rp 403,57 miliar
JAKARTA. PT Turba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) terus dicecar Bursa Efek Indonesia (BEI) lantaran belum menyerahkan laporan keuangan per 31 Desember 2013, 31 Maret 2014 dan 30 Juni 2014. Tak hanya itu, laporan keuangan terakhir yang dirilis TRUB, yakni per 30 September 2013 juga ternyata mengundang sejumlah tanya. BEI mempertanyakan adanya piutang lain-lain senilai Rp 445,92 miliar yang belum bisa ditagih TRUB. Senilai Rp 403,57 miliar dari piutang itu berasal dari PT Ranyza Energi. Sylvia Situmorang, Sekretaris Perusahaan TRUB mengatakan, piutang tersebut terkait dengan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLUT) Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Sumut).