KONTAN.CO.ID - World Liberty Financial, perusahaan kripto yang didukung oleh Donald Trump, akan meluncurkan stablecoin baru bernama USD1, yang dipatok terhadap dolar AS. Pengumuman ini disampaikan pada Selasa (25/3), setelah perusahaan berhasil mengumpulkan US$550 juta dari penjualan token digital sebelumnya, $WLFI. Menurut pernyataan resmi, USD1 akan sepenuhnya didukung oleh surat utang pemerintah AS (U.S. Treasuries), dolar, dan aset setara kas lainnya, serta akan diaudit secara berkala oleh firma akuntansi pihak ketiga.
Baca Juga: Trump's World Liberty Financial Curi Perhatian Publik dengan Membeli Jutaan Bitcoin Namun, World Liberty tidak mengungkapkan nama auditor atau tanggal pasti peluncuran USD1. Zach Witkoff, salah satu pendiri World Liberty, menyatakan bahwa investor institusi dan sovereign wealth funds dapat memanfaatkan USD1 untuk transaksi lintas batas yang lebih aman dan efisien. Tantangan Bersaing dengan Tether dan USDC Stablecoin berbasis dolar seperti Tether (USDT) dan USDC telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, dengan total kapitalisasi pasar mencapai lebih dari US$237 miliar, menurut data CoinGecko. Baca Juga: The Fed Dukung Adopsi Stablecoin untuk Perkuat Dominasi Dolar AS Meski begitu, Kevin Lehtiniitty, CEO Borderless.xyz, menilai bahwa tantangan terbesar USD1 bukan hanya peluncuran, tetapi membangun ekosistem pengguna yang luas. "Meluncurkan stablecoin itu mudah, tetapi memastikan ekosistem mengadopsinya jauh lebih sulit. Apakah Presiden Trump bersaing dengan bisnis Amerika lainnya, atau justru akan bermitra dengan mereka?" katanya. Dukungan BitGo dan Binance World Liberty mengonfirmasi bahwa cadangan USD1 akan disimpan oleh perusahaan kustodian asal California, BitGo. Selain itu, BitGo akan memberikan layanan brokerage bagi klien institusional untuk mendukung likuiditas USD1.