Trump Akui Kedaulatan Israel Atas Golan, Perang Roket Israel-Hamas



KONTAN.CO.ID - DW. Israel melancarkan serangan udara ke kota Gaza (foto artikel) dan mengirim pasukan tambahan ke perbatasan hari Senin (25/3). Ini merupakan reaksi setelah serangan roket dari wilayah Palestina melukai tujuh warga Israel dekat Tel Aviv, termasuk anak-anak.

Israel mengatakan ada 30 roket yang ditembakkan ke Israel dari Jalur Gaza. Hampir semua roket jatuh atau mendarat di area terbuka. Sebagai balasan, militer Israel menyerang berbagai sasaran di seluruh Gaza, termasuk kantor pimpinan Hamas yang bersembunyi.

Israel juga mengirim lebih banyak pasukan ke perbatasannya dengan Jalur Gaza. Gerilyawan Hamas dan Jihad Islam kembali menembakkan beberapa roket ke Israel selatan sebagai jawaban atas serangan itu. Sebelumnya pihak Hamas menyatakan sudah ada kesepakatan gencatan senjata. Situasi di lapangan sejauh ini masih membingungkan.


Netanyahu tegaskan tidak akan mentolerir serangan

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan: "Israel tidak akan mentolerir ini, saya tidak akan mentolerir ini. Israel akan menanggapi dengan kekerasan untuk agresi kasar ini."

"Kami akan melakukan apa pun yang harus kami lakukan untuk membela rakyat dan mempertahankan negara kami," kata Netanyahu yang sedang melakukan perjalanan ke AS untuk bertemu dengan Presiden Donald Trump. Karena konflik Israel-Hamas kembali meruncing, Netanyahu memutuskan untuk pulang lebih awal.

Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh mengatakan, rakyat Palestina "tidak akan menyerah" dan Hamas "akan menghadang musuh jika melewati garis merah."

AS akui kedaualatan Israel atas Dataran Tinggi Golan

Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengejutkan kalangan internasional dengan pernyataan akan mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan, yang direbut militer Israel tahun 1967.

Presiden Trump menandatangani keputusan presiden AS untuk mengakui kedaulatan penuh Israel atas Dataran Tinggi Golan, saat menerima kunjungan PM Benjamin Netanyahu di Washington hari Senin (25/3).  "Ini.. seharusnya sudah terjadi beberapa dekade yang lalu," kata Trump.

Beberapa pengamat melihat keputusan Trump sebagai upaya dukungan politik terhadap Benjamin Netanyahu dalam pemilu mendatang di Israel. Popularitas Netanyahu memang sedang menurun setelah Kejaksaan Israel membuka gugatan resmi atas tuduhan korupsi dan penyalahgunaan jabatan.

Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam Perang Enam Hari tahun 1967 dan mendudukinya sejak tahun 1981. Namun tindakan itu tidak diakui secara internasional. PBB melalui Resolusi 242 Dewan Keamanan menegaskan "tidak dapat menerima perebutan wilayah ini melalui perang."

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti