KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mantan Presiden Donald Trump berjanji untuk memberlakukan tarif sebesar 200% pada produk-produk impor John Deere ke Amerika Serikat jika perusahaan tersebut melanjutkan rencana pemindahan sebagian produksinya ke Meksiko. Trump menyampaikan ancamannya ini di Pennsylvania barat, sebagai respons atas pengumuman John Deere sebelumnya mengenai perpindahan produksi.
Perpindahan Produksi John Deere ke Meksiko
John Deere, produsen alat berat dan peralatan pertanian terkemuka, mengumumkan awal tahun ini bahwa mereka akan memindahkan produksi skid steer loaders dan compact track loaders ke fasilitas yang sudah ada di Meksiko pada akhir tahun 2026.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mengoptimalkan operasionalnya di tengah tantangan ekonomi yang sedang dihadapi industri pertanian. Selain itu, John Deere juga melakukan PHK terhadap sekitar 600 karyawan di tiga pabrik yang berada di Davenport dan Dubuque, Iowa, serta East Moline, Illinois, akibat penurunan dalam sektor pertanian.
Baca Juga: Saham Trump Media Anjlok ke Titik Terendah, Trump Tetap Bersikukuh Tak Akan Menjual Dalam pidatonya, Trump mengkritik keputusan John Deere tersebut dan berjanji akan mengambil langkah tegas jika perusahaan tetap melanjutkan rencana tersebut. "Mereka baru saja mengumumkan bahwa mereka akan memindahkan banyak produksi mereka ke Meksiko," ujar Trump. "Saya hanya ingin memberitahu John Deere bahwa jika Anda melakukan itu, kami akan memberlakukan tarif 200% pada semua yang ingin Anda jual ke Amerika Serikat," tambahnya.
Ancaman Tarif Trump dan Reaksi Industri
Trump sebelumnya telah menyatakan niat untuk memberlakukan tarif serupa terhadap produsen otomotif yang memindahkan produksi mereka ke Meksiko, namun ini adalah pertama kalinya ancaman tersebut ditujukan kepada produsen alat pertanian seperti John Deere. Tarif sebesar 200% akan membuat biaya produk John Deere yang diimpor kembali ke Amerika Serikat menjadi sangat mahal, yang pada akhirnya dapat mengganggu rantai pasokan dan meningkatkan harga produk bagi konsumen Amerika.
Penjelasan John Deere: Efisiensi dan Optimalisasi Produksi
John Deere menjelaskan bahwa keputusan untuk memindahkan sebagian produksi ke Meksiko didorong oleh kebutuhan untuk mengoptimalkan operasional pabriknya dan meningkatkan efisiensi. Perusahaan menyatakan bahwa pemindahan produksi ke Meksiko merupakan bagian dari rencana jangka panjang untuk mengoptimalkan pabrik kami untuk produk-produk masa depan, membuat operasi kami lebih efisien, dan memanfaatkan lokasi-lokasi di AS serta global dengan tenaga kerja yang berkembang.
Baca Juga: Donald Trump Menunjukkan Kekuatannya di Medan Pertarungan Wilayah Sun Belt Selain itu, John Deere menyoroti investasi besar-besaran yang telah dilakukan di Amerika Serikat. Sejak tahun 2019, perusahaan telah menginvestasikan lebih dari US$2 miliar ke pabrik-pabriknya di AS, termasuk pembangunan lini perakitan X9 combine di East Moline, Illinois, serta lini See & Spray di Des Moines, Iowa, lini traktor baru di Waterloo, Iowa, dan pabrik ekskavator baru di Kernersville, North Carolina. Menurut pernyataan resmi perusahaan, perpindahan produksi ke Meksiko diperlukan untuk memungkinkan pabrik-pabrik di AS fokus pada aktivitas produksi bernilai tambah tinggi. "Untuk memposisikan pabrik kami di AS agar dapat melakukan aktivitas bernilai tambah tinggi, terkadang diperlukan untuk memindahkan operasi yang lebih sederhana, seperti perakitan kabin, ke lokasi lain," jelas John Deere.
Tantangan Ekonomi John Deere
John Deere juga menghadapi tantangan ekonomi dalam setahun terakhir. Kenaikan suku bunga dan penurunan harga komoditas telah memicu proyeksi bahwa pendapatan bersih petani akan turun sebesar 24% pada tahun 2024.
Kondisi ini telah menyebabkan banyak petani menunda pembelian peralatan baru, yang pada gilirannya memaksa John Deere untuk mengurangi produksi dan menyesuaikan operasionalnya dengan permintaan pasar saat ini.
Baca Juga: Setelah Alkitab dan Sepatu, Kini Donald Trump Menjual Koin Perak Senilai US$100 Dengan situasi yang semakin menantang, perusahaan merasa perlu untuk mengoptimalkan sumber daya globalnya dan meningkatkan efisiensi guna menjaga daya saing di pasar internasional. Keputusan untuk memindahkan sebagian produksi ke Meksiko merupakan bagian dari upaya ini, meskipun langkah tersebut tampaknya akan memicu respons yang lebih keras dari kalangan politik, termasuk mantan Presiden Trump.
Editor: Handoyo .