Trump Ancam Penjarakan Lawan-lawannya Jika Menang Pemilu AS, Apa Alasannya?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang debat pertama dan kemungkinan satu-satunya melawan Kamala Harris, Donald Trump mengeluarkan peringatan melalui media sosialnya yang mengancam akan memenjarakan mereka yang terlibat dalam "perilaku tidak etis" selama pemilihan ini.

Trump mengatakan bahwa pemilihan ini akan diawasi dengan ketat dan menegaskan akan ada tindakan hukum yang serius terhadap kecurangan, meskipun tidak ada bukti signifikan tentang adanya kecurangan yang meluas dalam pemilu 2020.

"KETIKA SAYA MENANG, orang-orang yang CURANG akan diadili sepenuhnya sesuai hukum, termasuk hukuman penjara jangka panjang agar kejahatan seperti ini tidak terjadi lagi," kata Trump.


Baca Juga: Kamala Harris Mengalami Penurunan Jajak Pendapat Jelang Debat Penting Lawan Trump

Pernyataannya ini merupakan ancaman terbaru untuk menggunakan kekuasaan presiden sebagai alat balas dendam jika ia terpilih kembali. Faktanya, tidak ada bukti kecurangan dalam pemilu 2020 yang diklaim Trump, seperti yang telah ditegaskan oleh banyak pengadilan, pejabat Republik, dan pemerintahannya sendiri.

Meskipun para penasihat kampanye Trump mendorongnya untuk fokus pada isu-isu seperti inflasi dan keamanan perbatasan, dalam beberapa hari terakhir Trump sering menyimpang dari pesan utamanya. Pada hari Jumat, ia menarik perhatian media dengan membahas tuduhan pelanggaran seksual yang lama diarahkan padanya, meski ia tetap menyangkal tuduhan tersebut.

Di sisi lain, Harris telah mempersiapkan diri untuk debat di sebuah hotel di Pittsburgh, sementara Trump memilih untuk mengadakan acara dan rapat umum. Debat ini akan diadakan pada hari Selasa oleh ABC, dan jajak pendapat terbaru dari New York Times/Siena College menunjukkan bahwa pemilu ini akan berjalan ketat.

Editor: Handoyo .