KONTAN.CO.ID - PHOENIX. Pada hari Minggu, Presiden terpilih AS, Donald Trump, mengumumkan bahwa pemerintahannya akan meluncurkan kampanye iklan anti-narkoba baru yang akan menyoroti dampak fisik dari penggunaan narkoba, seperti fentanyl. Trump juga mengulang ancamannya untuk menetapkan kartel narkoba Meksiko sebagai organisasi teroris.
Kampanye Iklan Anti-Narkoba
Trump mengungkapkan rencananya untuk mengiklankan dampak buruk narkoba, menekankan bagaimana obat-obatan merusak penampilan fisik seseorang. "Kami akan mengiklankan betapa buruknya narkoba bagi tubuh Anda.
Narkoba merusak penampilan Anda, wajah Anda, kulit Anda, dan gigi Anda," ujar Trump dalam sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh kelompok konservatif, Turning Point, di Phoenix, Arizona.
Baca Juga: Trump Mengajukan Cadangan Bitcoin Senilai US$280 Triliun untuk Selamatkan Dolar AS Meskipun Trump tidak memberikan rincian konkret mengenai kampanye iklan tersebut, ia mengungkapkan bahwa pemerintahannya akan menginvestasikan "banyak uang" untuk program ini, meskipun jumlahnya relatif kecil. Trump membandingkan kampanye ini dengan kampanye politik, yang bertujuan untuk mengubah persepsi publik tentang bahaya penggunaan narkoba.
Krisis Fentanyl dan Kematian Akibat Overdosis
Kampanye ini muncul di tengah krisis opioid sintetis di AS, di mana diperkirakan antara 50.000 hingga 60.000 orang Amerika akan meninggal akibat overdosis opioid sintetis, mayoritas akibat konsumsi fentanyl dan obat-obatan terkait. Meskipun kematian akibat opioid sintetis lebih dari dua kali lipat selama masa kepresidenan Trump pada 2017-2021, masalah ini tetap menjadi tema utama dalam kampanye presiden Trump pada 2024.
Penunjukan Kartel Narkoba Meksiko Sebagai Organisasi Teroris
Selain itu, Trump juga menghidupkan kembali janjinya untuk menetapkan kartel narkoba Meksiko sebagai kelompok teroris. "Saya akan segera menetapkan kartel sebagai organisasi teroris asing," tegas Trump. Rencana tersebut sebelumnya dibatalkan pada 2019 atas permintaan Presiden Meksiko saat itu, Andres Manuel Lopez Obrador, yang menyatakan bahwa dia lebih memilih kerjasama antara AS dan Meksiko dalam memerangi kartel narkoba daripada intervensi langsung.
Baca Juga: Elon Musk Dituduh Tekan Republik Hapus Pembatasan Investasi AS-Tiongkok demi Tesla Beberapa pejabat AS juga secara pribadi menyatakan kekhawatiran bahwa langkah tersebut dapat merusak hubungan dengan Meksiko dan menghambat upaya pemerintah Meksiko dalam memerangi perdagangan narkoba.
Pendekatan Militer terhadap Kartel Narkoba
Dalam platform resmi kampanyenya, Trump menyatakan bahwa saat menjabat, ia akan memerintahkan Pentagon untuk menggunakan "pasukan khusus, perang siber, dan tindakan tersembunyi serta terbuka lainnya untuk memberikan kerusakan maksimal pada kepemimpinan, infrastruktur, dan operasi kartel." Kampanye ini menunjukkan tekad Trump untuk mengambil pendekatan tegas terhadap masalah narkoba, meskipun upaya sebelumnya terbukti tidak efektif dalam menanggulangi krisis opioid yang semakin parah di AS.
Editor: Handoyo .