KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah terhadap dolar AS cenderung menguat setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali berulah dan berpeluang menunda kesepakatan perang dagang antara AS dan China di sisa 2019. Dengan begitu, peluang mata uang Garuda untuk melanjutkan penguatan di akhir pekan ini cukup besar. Berdasarkan catatan Bloomberg, pada perdagangan Kamis (5/12), rupiah sukses ditutup menguat 0,26% ke level Rp 14.068 per dolar AS dari penutupan sebelumnya. Sejalan dengan itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau JISDOR, juga menguat 0,22% menjadi Rp 14.094 per dolar AS. Analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan, penguatan rupiah hari ini didominasi sentimen eksternal. Sebagaimana diketahui, terbaru Trump mengungkapkan bahwa dirinya belum berniat untuk melakukan negosiasi dagang tahun ini, dan berencana melanjutkannya di tahun depan.
Trump berulah, rupiah bakal melanjutkan penguatan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah terhadap dolar AS cenderung menguat setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali berulah dan berpeluang menunda kesepakatan perang dagang antara AS dan China di sisa 2019. Dengan begitu, peluang mata uang Garuda untuk melanjutkan penguatan di akhir pekan ini cukup besar. Berdasarkan catatan Bloomberg, pada perdagangan Kamis (5/12), rupiah sukses ditutup menguat 0,26% ke level Rp 14.068 per dolar AS dari penutupan sebelumnya. Sejalan dengan itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau JISDOR, juga menguat 0,22% menjadi Rp 14.094 per dolar AS. Analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan, penguatan rupiah hari ini didominasi sentimen eksternal. Sebagaimana diketahui, terbaru Trump mengungkapkan bahwa dirinya belum berniat untuk melakukan negosiasi dagang tahun ini, dan berencana melanjutkannya di tahun depan.