Trump dan Iran saling lempar hinaan di pertemuan PBB



KONTAN.CO.ID - PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA. Presiden AS Donald Trump dan Presiden Iran Hassan Rouhani menghina di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN General Assembly) pada Selasa (25/9). Di kesempatan itu, Trump menjanjikan lebih banyak sanksi pada Teheran, sementara Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut AS "lemah intelek".

Dalam pidato tahunannya di PBB, Trump menyerang kediktatoran Iran yang korup, menyinggung soal Korea Utara, mengkritik perdagangan dengan China, serta menyampaikan pelokakannya atas globalisme dan akan melindungi kepentingan warga Amerika. 

Tapi, sebagian besar dari pidato 35 menitnya ini ditujukan pada Iran, yang dituduh AS menyimpan ambisi pengembangan nuklir dan menyebabkan ketidakstabilan di Timur Tengah lewat dukungannya kepada kelompok militan di Suriah, Libanon, dan Yaman. 


"Para pemimpin Iran menabur kekacauan, kematian, dan kehancuran. Mereka tidak menghormati negara tetangga, perbatasan, dan hak negara berdaulat," kata Trump, seperti dikutip Reuters.

Sebaliknya, Rouhani dalam pidatonya di hadapan semua negara anggota PBB juga mengkritik tajam polah Amerika. Terutama keputusan Trump menarik diri dari perjanjian nuklir dengan Iran tahun 2015 lalu. 

Rouhani menyebut, tidak perlu ada kesempatan berfoto bersama dengan Trump, di mana presiden yang yang menarik diri dari institusi global adalah karakter yang cacat. 

"Melawan multilateralisme bukanlah tanda kekuatan. Sebaliknya itu adalah gejala kelemahan kecerdasan - mengkhianati ketidakmampuan dalam memahami dunia yang kompleks dan saling berhubungan," kata Rouhani. 

Trump sebelumnya menarik diri dari berbagai pakta internasional. Sebut saja Kesepakatan Iklim Paris dan pernyataan Trump mengancam menghukum negara-negara NATO karena tidak mengeluarkan anggaran yang sama padahal untuk pertahanan bersama. 

"Kami tak akan menyerahkan AS pada kedaultan yang tidak terpilih, tidak bertanggung jawab, dan kepada birokrasi global. Warga Amerika diatur oleh pemerintah Amerika. Kami menolak ideologi globalisme dan menganut doktrin patriotisme," kata Trump, yang diikuti keheningan oleh peserta. 

Sementara Rouhani juga menegaskan arah negaranya. "Yang ingin Iran katakan itu jelas: jangan ada perang, jangan ada sanksi, jangan ada ancaman, jangan ada perundungan; bertindak saja sesuai hukum dan pemenuhan kewajiban," katanya. 

Editor: Sanny Cicilia